Kesaksian dari suatu kejadian yang membuat saya kehilangan
orang yang saya sayangi akibat keracunan gas, sehingga dia dipanggil Tuhan
pulang.
Aku benar-benar tidak menduga kalau ibu yang benar-benar baik
harus meninggal karena keracunan gas di kamar mandi. Aku sangat terkejut dan
menangis sejadi-jadinya melihat tubuh ibu terbujur kaku. Dengan penuh kemarahan
dan kebencian aku berkata pada Tuhan, "Tuhan, mengapa Engkau tidak menjaga
ibuku?"
Hidup dari keluarga militer
Aku adalah putri tunggal yang sudah merasakan kemanjaan sejak
kecil. Ayah berasal dari lingkungan militer, yang walaupun sangat menyayangi
aku juga selalu mendidik aku secara militer. Bagiku ayah adalah seorang yang
sangat sempurna dan berwibawa. Tapi keangkeran sifat kemiliterannya menyebabkan
aku takut untuk mendekati. Sedangkan ibuku adalah seorang yang murah senyum dan
sangat lembut. Walaupun sudah berusia dua puluh tahun, aku masih sering bermain
dan bergurau bersamanya. Aku sudah terbiasa hidup dimanja dan penuh dengan
kehangatan kasih dari orang tuaku sehingga aku merasa tidak lagi membutuhkan
teman.
Aku merasakan sangat kesepian sejak ibuku meninggal. Aku
tidak memiliki teman seperti ibu yang mau mendengar keluh kesahku dengan sabar.
Aku tidak tahu bagaimana harus melanjutkan hidup di dunia, aku kecewa mengapa
Tuhan mengambil ibuku. Maka aku tidak mau lagi berdoa, membaca Alkitab dan
mengikuti kebaktian di gereja.
Mendengar siaran radio
rohani
Setelah ibu meninggal, ayah semakin sibuk dengan tugasnya dan
sering meninggalkan aku sendiri di rumah. Aku merasa kesepian dan sering
menangis jika mengenang ibu. Satu-satunya yang menjadi hiburanku adalah
mendengarkan radio. Suatu hari secara tidak sengaja aku mendengar siaran radio
acara mimbar Kristen, kebetulan lagu yang dinyanyikan, "Berilah tanganmu
pada-Ku ...." Dalam lubuk hatiku terasa getaran dan kehangatan serta
kebahagiaan yang sangat dalam. Aku terus mendengarkan siaran tersebut. Seusai
lagu itu, pembawa acara berkata dengan suara yang sangat lembut, "Para
pendengar setia, meskipun berat masalah yang Anda hadapi, serahkanlah pada
Tuhan! Karena Ia tidak akan meninggalkan Anda dan akan selalu membantu
menyelesaikan masalah yang Anda hadapi."
Aku tersadar dan mendapat bukti. Walaupun telah meninggalkan
Tuhan, tetapi Ia tidak pernah meninggalkan aku dan selalu setia menunggu aku
dengan sabar agar aku kembali pada-Nya. Aku langsung bertanya pada Tuhan,
"Mengapa akhir-akhir ini aku kehilangan semuanya? Aku tidak memiliki suka
cita dan damai?" Dengan tiba-tiba aku seolah mendengar Tuhan berkata
sendiri padaku, "Aku tidak pernah meninggalkanmu, mengapa tidak
kauserahkan semua bebanmu kepadaku?" Aku tersadar kenapa aku merasa sangat
menderita. Semua ini karena aku tidak menyerahkan semua bebanku kepada-Nya.
Bahkan aku menyalahkan Tuhan yang tidak mengasihiku dan meninggalkan aku.
Kembali kepada Tuhan
Setelah kejadian itu, aku merasakan semuanya berubah menjadi
baru. Aku kembali mendekat pada Tuhan, kembali rajin ke gereja dan kuserahkan
seluruh hidupku ke tangan-Nya. Aku sadar bahwa dulu aku ke gereja bukan karena
Tuhan, tapi karena orang tuaku. Aku sadar bahwa ibadahku dulu dilakukan dengan
motivasi yang tidak diperkenankan Tuhan. Sekarang Roh Tuhan dalam diriku juga
mengakibatkan aku suka bergaul, memerhatikan orang yang mengalami kesusahan
serta mengabarkan Injil kepada orang yang berada dalam belenggu dosa.
Setelah melalui berbagai peristiwa aku mengetahui bahwa Allah
berjanji untuk memberikan kekuatan dan berkat yang cukup bagiku. Aku merasa
dulu hidup kekristenanku tidak jelas, tapi sekarang aku dapat menyelami
kesetiaan yang dapat dipercaya. Tuhan adalah sahabatku yang baik dan aku
percaya bahwa ibu yang sekarang sudah berada di surga akan senang melihat
perubahan anak perempuan satu-satunya.
Sumber: Buku Jalan Tuhan Terindah/sabda.org
Catatan:
Ada cara Tuhan yang membuat kita sadar dan mulai kembali ke
jalan Tuhan, bahkan kita harus kehilangan orang-orang yang kita sayangi, semua
itu pasti ada orang-orang yang tidak bisa menerima dengan cara Tuhan lakukan
hal itu dalam hidupnya, bahkan ada yang sampai kecewa kepada Tuhan dan
menyalahkan Tuhan. Bagi kita kita harus tetap percaya bahwa Rancangan Tuhan
adalah rancangan yang terbaik untuk kita.
Dari kesaksian ini, orang yang dulunya datang kegereja karena
dorongan orang tua, tetapi mulai bertobat dan mengenal Tuhan secara pribadi,
dia mulai tahu bahwa sebagai pengikut kristus adalah kita harus memiliki
hubungan bergaul karib secara pribadi dengan Tuhan, bukan hanya setiap minggu
ke gereja tetapi di kamar kita harus ada persekutuan dengan Tuhan.
Kumpulan Kisah Nyata:
Upah
No comments:
Post a Comment