Saya percaya Hong Sui karena orang tua saya
Sejak kecil saya (WS) dididik berdasarkan kepercayaan orangtua saya, termasuk memercayai ramalan nasib atau yang sering disebut Khua Mia ataupun Hong Sui. Saya menyaksikan para peramal mengungkapkan dan menceritakan peristiwa-peristiwa yang terjadi di masa lalu, bahkan menyatakan apa yang akan terjadi di masa yang akan datang pada diri saya. Misalnya, kapan waktunya usaha saya akan menurun, kapan menghadapi masalah, dll.. Ibu saya yang pernah dilarang mengikuti resepsi pernikahan adik saya, karena menurut hasil ramalan, disebutkan tahun 1990 merupakan "Tahun Kuda" -- suami adik saya dilahirkan di Tahun Kuda dan ibu saya juga lahir di Tahun Kuda; menurut ramalan, kalau mereka bertemu maka hal itu akan "Chiong" atau menyebabkan keadaan yang "tidak baik". Pada saat pesta pernikahan dilangsungkan, ibu saya terserang stroke. Kejadian itu membuat saya semakin percaya pada hasil ramalan selanjutnya. Diberitahukan juga bahwa istri saya akan sakit-sakitan, kami akan bercerai, usaha saya akan bangkrut, dan banyak lagi ramalan-ramalan yang serba buruk, hingga membuat kami sekeluarga hidup dalam rasa takut.
Bisnis saya sering gunakan peramal
Demikian hebatnya ramalan
itu membelenggu diri saya, sehingga dalam merekrut para pegawai di perusahaan
kami ataupun jika saya ingin mengadakan kontak bisnis dengan seseorang, saya
terlebih dahulu berkonsultasi dengan para "ahli spiritual" saya.
Apabila para penasihat spiritual tersebut mengatakan bahwa mempekerjakan orang
tertentu atau jika melakukan bisnis tertentu tidak baik, maka dengan yakin saya
tidak melakukannya. Atau jika ia memberikan petunjuk bahwa melakukan bisnis
tertentu baik, maka saya akan segera melakukannya dengan sepenuh hati. Semakin
saya terikat di dalamnya, ternyata membuat diri saya semakin merana, menderita,
dan membuat ruang lingkup saya semakin tidak bebas -- ada arah-arah dan
tempat-tempat yang tidak baik, ada ukuran pintu yang tidak cocok, dst.. Setiap
saat saya menaruh perasaan curiga terhadap orang lain, bahkan kepada anggota
keluarga sendiri pun harus meneliti jam, hari, bulan, dan tahun kelahirannya
dengan cermat. Apabila shionya tidak cocok, maka dapat dipastikan akan terjadi
hari buruk, tetapi kalau shionya tepat, maka akan terjadi hari baik.
Saya bangkrut
Ketika pabrik harus dijual
untuk membayar hutang agar perusahaan ini kembali berkibar seperti pada keadaan
semula, sesuai dengan nasib (mia) atau berdasarkan jam, hari, tanggal, bulan,
dan tahun lahir saya dan istri saya, serta atas anjuran seorang peramal, maka
saya diharuskan untuk melakukan bermacam-macam "syarat". Karena kami
belum mengenal "Jalan Kebenaran dari Tuhan", maka demi keutuhan
keluarga dan usaha, dengan terpaksa istri menyetujui seluruh
"syarat-syarat" itu. Tetapi tidak berapa lama setelah saya melakukan
"syarat-syarat" tersebut, kenyataan yang saya hadapi bukannya menjadi
semakin baik, tetapi sebaliknya -- keluarga dan perusahaan kami semakin hari
semakin bertambah parah. Pada suatu hari anak kami yang paling bungsu, Vincent,
yang saat itu masih berusia tujuh tahun dan sedang belajar di sekolah Kristen
Penabur, telah lebih dulu percaya kepada Yesus. Setiap malam dia selalu
mendoakan agar keluarganya hidup dengan rukun.
Saya rencana bunuh diri
Tahun 1998, tidak lama
setelah peristiwa kerusuhan Mei, ketika saya sedang duduk termenung untuk
merencanakan bunuh diri, Vincent datang mendekati saya. Tetapi karena saya
masih menyembah berhala, maka ia tidak berani berhadapan muka dengan saya. Ia
bertanya apakah ia boleh percaya kepada Yesus dan menjadi orang Kristen? Saya
menjawabnya "terserah". Saat itulah pertama kali saya mendengar
tentang nama Yesus. Awal tahun 1999, dalam keadaan frustasi, saya berangkat ke
Batam dengan menumpang kapal laut. Ketika seorang diri di dalam kamar kapal,
yang ada di dalam pikiran saya hanyalah merencanakan penyelesaian seluruh
masalah yang sedang saya hadapi dengan cara pintas, yaitu dengan bunuh diri.
Sementara pikiran saya di kamar kapal sedang kacau, tiba-tiba melalui pengeras
suara yang ada dalam kapal, saya mendengar sebuah pengumuman yang menyatakan
bahwa di dalam kapal ini akan diadakan sebuah pertemuan umat Kristen. Entah
kekuatan dari mana datangnya, sehingga mendorong saya untuk melangkahkan kaki
dan pergi mengunjungi persekutuan siang hari itu.
Bertobat
Saya menyimak seorang pria
yang sedang menceritakan pengalaman hidupnya dan saya terpesona mendengarnya.
Ia mantan bintang film asal Hong Kong yang datang untuk memberitakan Tuhan
Yesus, yang telah mengubah jalan hidupnya. Karena saya juga menginginkan
perubahan seperti yang terjadi pada orang tersebut, akhirnya saya membuka hati
untuk menerima Yesus masuk ke dalam hati saya. Malam itu menjadi malam yang
sangat bersejarah di sepanjang hidup saya. Setelah Yesus masuk ke dalam hati
saya, bukan saja telah mengubah hidup yang berputus asa menjadi hidup penuh
dengan pengharapan dan damai sejahtera, tetapi setelah berjumpa dengan Tuhan
Yesus, Dia pun juga telah membatalkan keinginan saya untuk mengakhiri hidup
dengan meloncat ke laut. Beberapa hari kemudian saya kembali ke Jakarta dengan
hati dipenuhi kedamaian. Saya menceritakan seluruh peristiwa perjumpaan saya
dengan Yesus di kapal kepada istri saya, saya juga mengatakan bahwa kami
sekeluarga akan mengikut Yesus sebagai Tuhan kami. Kami sepakat untuk
mematahkan keterikatan kami dengan seluruh kuasa Khua Mia atau ramalan yang
pernah membelenggu hidup kami selama berpuluh-puluh tahun lamanya.
Kasih Yesus yang ajaib telah
menolong saya untuk mengumpulkan semua patung-patung dan berhala di dalam satu
kardus, dan dengan pertolongan seorang teman, ia telah membuangnya jauh-jauh
dari hidup saya. Tuhan telah menggenapi janji-Nya yang mengatakan bahwa:
"Percayalah kepada Tuhan Yesus Kristus dan engkau akan selamat, engkau dan
seisi rumahmu". Saya juga menceritakan Tuhan Yesus kepada ibu dan
adik-adik saya. Pada tanggal 28 November 1999, ibu dan delapan orang adik saya
menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juru Selamat pribadi mereka. Selain bersekutu
lebih dekat kepada Tuhan, kecintaan saya kepada-Nya telah memudarkan keinginan
saya terhadap gemerlap dunia ini. Sekalipun sampai sekarang saya selalu berdoa
agar gunung persoalan, baik di dalam usaha bisnis maupun pelayanan,
disingkirkan dari depan saya agar bisa berjalan mulus, tetapi Tuhan selalu
memberikan kekuatan dan kemampuan untuk melewati gunung-gunung tersebut.
Sumber: http://kesaksian.sabda.org/
Kumpulan Kisah Nyata
No comments:
Post a Comment