Dari kesaksian
hidup Nick Vujicic, karena tidak memiliki tangan dan kaki, waktu kecil dia mau
bunuh diri karena dia tidak seperti orang normal biasanya. Dia bertanya kepada
Tuhan kenapa Tuhan ijinkan ini terjadi dalam hidupnya, padahal ayahnya seorang
pelayan Tuhan.
Ketika dia mau
menenggelamkan tubuhnya di dalam bak mandi, dia mendapat suatu penglihatan
ketika dia meninggal orang tuanya akan menangis dikuburannya dan di situ dia
sadar bahwa apa yang dilakukannya adalah salah. Dia mulai bertobat dan dia
belajar untuk mengenal Tuhan secara pribadi,
akhirnya Tuhan memakai hidupnya untuk menjadi orang yang memberkati
banyak orang untuk mengenal Tuhan Yesus
Kristus.
Sekarang dia
telah memiliki istri dan satu anak yang Tuhan berikan didalam hidup keluarga
mereka. Dia telah menjadi berkat bagi orang banyak diseluruh dunia dengan
menjadi seorang motivator.
Nick Vujicic memang mengalami keterbatasan karena terlahir tanpa dua lengan dan kaki. Namun, ketidaksempurnaan tersebut tak menghalanginya untuk menjadi seorang motivator handal yang membuktikan, Tuhan Maha Adil. Sesuatu yang seakan menjadi kelemahan kita, bisa saja menjadi kelebihan jika kita pandai bersyukur.
Dilahirkan di
Melbourne pada 4 Desember 1982, Vujicic mengaku telah diberkahi Tuhan sejak lahir.
Meskipun anggota tubuhnya tak lengkap, dan sempat tidak bersekolah di sekolah
umum karena keadaannya, pria berusia 30 tahun ini beruntung memiliki Duska dan
Boris Vujicic, ayah dan ibu yang memiliki cinta luar biasa.
Nick Vujicic
mengumpamakan, andai ia terlahir di negara dunia ketiga, bukan tidak mungkin
orang tuanya akan menganggap dia sebagai kutukan, atau aib, dan bisa dibunuh
ketika lahir untuk ‘menghapus jejak keberadaannya’.
Sadar akan
berkah Tuhan kepadanya sejak kecil, Nick Vujicic yang seorang Kristiani
memiliki mental baja. Tempaan hidup yang keras bahkan ketika di usia sekolah
membuatnya tahu, keterbatasan bukanlah halangan. Maka, jadilah ia sebagai
motivator andal sejak lulus dari Griffith Universiy pada usia 21 tahun.
Berbagai kalimat
inspiratif meluncur dari pria yang menikah dengan Kanae Miyahara ini. Vujicic
lebih suka mengajak orang-orang di sekitarnya memandang sesuatu dari sudut
pandang lain. Semisal, sebuah kemalangan sekalipun, jika diterjemahkan dengan
saksama, akan menunjukkan cinta Tuhan kepada kita. Dengan demikian, tidak akan
ada hari-hari penuh keluhan, melainkan hari-hari penuh syukur.
“Saya memang
memiliki pilihan untuk marah kepada Tuhan atas apa yang tak saya miliki. Atau,
bersyukur atas apa yang saya punyai,” sebutnya dalam sebuah kesempatan.
Rasa bersyukur
itulah yang kemudian akan membuat seseorang untuk tampil lebih prima dalam
menjalani hidup. “Harapan dapat menyingkirkan penghalang yang bahkan seakan
mustahil dilawan,” cetusnya.
Kehadiran Nick
Vujicic dan kegigihannya, membuktikan tiada yang tidak mungkin dalam hidup.
Sekaligus membuka mata kita, bahwa hidup ini terlalu indah untuk sekadar
disesali.
Dari kesaksian
ini kita jangan melihat kekurangan kita tetapi belajar untuk melihat Tuhan
didalam permasalahan kita karena Tuhan tidak pernah meninggalkan orang yang
percaya dan berharap kepada Dia. Amin
Kumpulan Kisah Nyata:
Thanks for writingg
ReplyDelete