Bukan besar kecil tanggung
jawab yang kita kerjakan dan upah yang kita terima tetapi yang dilihat adalah
sikap hati yang benar dihadapan Tuhan
Ada hal-hal yang kita inginkan dalam hidup kita, untuk
memperolehnya. Semua itu tidak salah kalau kita kerjakan dengan sikap hati yang
benar dihadapan Tuhan.
Apa itu sikap hati yang benar dihadapan Tuhan?
Segala sesuatu yang kita kerjakan dengan tulus, dari hati dan
apapun itu yang di kerjakan jangan pernah melihat upahnya tetapi kerjakanlah
dengan kasih,untuk memberkati orang lain dengan apa yang bisa kita kerjakan.
Kalau kita bisa kerjakan kenapa kita tidak lakukan itu,
tetapi ada orang-orang yang selalu mereka lihat adalah upah, kalau upah yang
diberikan banyak maka saya juga akan memberikan yang terbaik. Hal ini adalah
suatu kebiasaan yang dibangun oleh system dunia ini, yang menjadi fokusnya
adalah berapa besar pendapan saudara maka anda harus memberikan yang terbaik kepada pekerjaanmu.
Salah cerita dari dunia sepak bola adalah pemain dengan rekor transfer termahal di dunia. Pemain
bintang asal Wales “Gareth Bale” menerima gaji sebesar £300.000 atau Rp5,3
miliar lebih per minggu. Dengan nilai
kontrak selama enam tahun setelah Madrid mengeluarkan biaya £85.3 juta atau
Rp1,4 triliun lebih untuk mendatangkannya dari Tottenham.
Ini namanya manusia dihargai dengan uang, dengan harga yang
mahal, mereka ingin mendapatkan orang tersebut karena mereka tahu dia memiliki
kemampuan melebihi orang lain. Tidak ada yang salah dengan kemampuan yang kita
miliki, lalu ada orang yang datang untuk menawarkan kita untuk kerja dengannya
dengan jumlah upah yang berbeda, yang kita terima dari tempat kerja kita yang
lama. Semua kembali kepada respon hati kita yang benar, apakah yang kita lihat
adalah upah atau pangilanTuhan, yang ada dalam pekerjaan kita. Kalau kita
melihat upah maka hati kita cepat berubah tetapi kalau kita melihat Visi dari
Tuhan maka kita tahu keputusan yang harus kita ambil adalah yang terbaik, mau
pindah atau tidak kita kembalikan kepada Tuhan kita.
Kalau kita masih diberikan kesempatan untuk berada dinuia
ini, kenapa kita mencari sesuatu untuk diri kita sendiri. Jangan sampai kita
hanya mementinkan diri kita sendiri, tetapi kita belajar untuk menjadi berkat
dan terang dunia. Setiap kita ada talenta yang Tuhan berikan, apakah tangungg
jawab tersebut kita gunakan untuk menghasilkan sesuatu untuk memberkati orang
lain atau kita.
Jangan pernah bekerja dengan melihat kekurangan kita, tetapi
bagaimana kita dapat menyelesaikannya dengan sukacita, karena kita tahu bahwa
kita sudah memberikan yang terbaik dari apa yang bisa kita kerjakan. Karena sukacita
yang kita dapatkan bukan dari dunia tetapi dari Tuhan. Amin
Kumpulan Kisah Nyata:
Lukisan di Neraka
No comments:
Post a Comment