Sewaktu muda
saya adalah seorang pelaut, di sebuah kapal turis berkeliling dunia. Pekerjaan
itu membuat kehidupan saya diisi dengan hura-hura saja, mengikuti jiwa muda
saya. Uang yang ada hanya habis untuk berfoya-foya dengan perempuan di setiap
pelabuhan yang saya singgahi.
Kemudian suatu
waktu saat sedang di daratan, adik saya Roy menawarkan saya untuk ikut bersama
dia bermain film. Sehingga sejak saat itulah, saya berpindah haluan menjadikan
aktor sebagai pilihan pekerjaan saya. Kehidupan dunia perfilman tidak berbeda
jauh dengan pelaut di kapal pesiar, bahkan mungkin lebih tidak terkendali lagi.
Karena merasa
mampu mendapatkan pekerjaan sebagai aktor dengan mudah, hal ini membuat saya
juga menjadi meremehkan kehidupan. Jalan hidup saya seakan tanpa tujuan dan
tidak ada artinya. Berbagai masalah timbul silih berganti, hanya karena hidup
saya saat itu dekat dengan perzinahan dan perjudian. Semuanya habis sia-sia,
semua uang saya habis entah kemana. Sementara keluarga saya sendiri hampir
tidak pernah menikmati penghasilan dari bermain film.
Saya ingat,
keluarga saya hidup sangat sulit walaupun nama saya cukup terkenal dalam dunia
perfilman. Saya tidak menjadi ayah dan suami yang baik, dan tidak dapat
mencukupi kehidupan keluarga. Kami tidak mempunyai tempat tinggal yang tetap,
hanya pindah-pindah kontrakan saja. Bahkan ada suatu masa dimana rumah yagng
kami kontrak tidak punya kamar kecil, sehingga untuk buang air saja kami harus
menumpang pada tetangga.
Saya tidak
menyadari kesalahan saya pada saat itu, karena saya pikir menjalankan hidup
itu, ya seperti ini, sehingga saya enjoy saja. Tetap berfoya-foya dan berjudi,
walaupun hutang dimana-mana, dan keluarga hidup dalam kekurangan.
Tidak
terpikirkan bahwa saya sedang hidup dalam dosa dan Tuhan tidak berkenan akan
apa yang saya lakukan. Saya tidak mengenal Tuhan itu siapa, dan tidak berpikir
bahwa pengenalan akan Tuhan itu sangat penting. Karena saya saat itu ke gereja
seperti biasa, walaupun tidak rajin kegereja. Sehingga tidak menjawab kerinduan
saya akan damai sejahtera yang datang dari Tuhan.
Sampai suatu
hari saya bermimpi bertemu dengan seseorang yang berjubah merah datang pada
saya. Rambut, wajahnya terlihat sangat kusut, dan dia juga terlihat sangat
sedih. Lalu saya bilang padanya, sepertinya saya pernah melihat anda tapi saya
lupa dimana. Dia menjawab, ya, kau mengenal Aku. Lalu saya bertanya lagi,
kenapa wajahnya sangat susah seperti itu? Dia menjawab, itu karena Aku terlalu
memikirkan kamu. Saya langsung terbangun dari mimpi itu dan menyadari bahwa
orang yang saya baru lihat dalam mimpi itu adalah Tuhan Yesus. Saya menjadi
menyesal, dan meminta ampun atas semua yang telah saya lakukan. Namun ternyata
mimpi itu tidak menghentikan kebiasaan judi saya dan hal-hal jahat yang saya
lakukan.
Pada tahun 1990,
Roy mengadakan acara natalan di Salatiga. Kemudian saat acara natal dimulai,
pendeta yang seharusnya berkhotbah belum datang juga. Kemudian datang kabar
kalau pendetanya mendadak sakit. Roy dan para pengurus acara itu langsung
menoleh pada saya, mereka meminta saya yang khotbah. Saya sangat terkejut,
karena sebelumnya saya tidak pernah berkhotbah. Tapi ini keadaan darurat, maka
saat itu sayapun berdoa sungguh-sungguh untuk Tuhan memberikan kemampuan saya
berkhotbah. Dan ajaibnya entah kenapa, saya bisa berkhotbah dengan lancar saat
itu.
Memang
sebelumnya, Oma saya pernah mengatakan bahwa ia mendapat penglihatan bahwa saya
akan menjadi seorang pendeta dan pergi berkhotbah. Tapi saya hanya tertawa
menganggap itu sebuah hal yang lucu dan tidak mungkin terjadi. Tidak lama
setelah itu, almarhum Melky Goeslaw juga pernah bertemu saya, dan berkata pada
orang-orang sambil menubuatkan tentang saya, bahwa saya akan menjadi
pengkhotbah. Saya bersikap sama pada beliau, saya pikir itu hanya sebuah
lelucon. Tapi ternyata itu semua sungguh terjadi, sungguh besar kasih
karuniaNya terhadap orang seperti saya ini.
Dan setelah itu
saya mulai diundang kemana-mana untuk menjadi pengkhotbah di acara-acara gereja
dan persekutuan. Namun sebenarnya tanpa orang ketahui hidup saya belum
sungguh-sungguh didalam Tuhan. Saya belum mengerti apa itu Kelahiran Baru dan
pertobatan sesungguhnya. Ditengah kegiatan tambahan saya sebagai pengkhotbah,
saya masih kadang-kadang melakukan dosa saya yang lama, yaitu perzinahan dan
perjudian. Saya sudah berusaha lepas, tapi masih sering jatuh lagi didalam dosa
yang sama. Kedagingan saya masih sangat kuat dan berkuasa saat itu, sehingga
mudah jatuh lagi dalam dosa.
Kemudian sampai
tahun 2004 saya menderita sakit, karena depresi dan kelelahan. Bukan hanya
depresi biasa, tapi saya hampir mati karenanya. Sepanjang hari saya menderita
sakit kepala yang hebat, selalu ketakutan dan tidak dapat tidur di waktu malam.
Saya pergi kedokter mereka hanya bilang saya depresi, dan tidak banyak membantu
kecuali memberi obat penenang. Saya pergi pada beberapa hamba-hamba Tuhan untuk
didoakan, mereka juga tidak banyak membantu saya, hanya menguatkan saya. Saat
saya hampir mati, Tuhan berbicara pada saya, bahwa semua penyebab penyakit saya
adalah dosa.
Saya diingatkan
bagaimana saya sudah hidup melayani dengan berkhotbah tapi masih hidup didalam
dosa. Saya masih merokok, masih suka main judi walau kecil-kecilan, dan
berzinah. Saya disadarkan bahwa penyebab penyakit tidak lain adalah dosa,
penyakit yang kelihatan melalui gejala-gejala, itu semua karena manifestasi
dosa.
Teguran itu
membuat saya betul-betul bertobat dan tidak mau main-main lagi, untuk hidup di
dalam Tuhan. Saya bertobat dan meninggalkan semua dosa saya yang lama oleh
karena anugerahNya. Dua setengah tahun saya mengalami sakit tersebut, setelah
saya sungguh-sungguh bertobat, maka sayapun disembuhkan oleh Tuhan Yesus.
Sejak peristiwa
itu, dan setelah saya bertobat sungguh-sungguh, Tuhan mulai memberikan saya
talenta kesembuhan. Orang-orang yang saya doakan mendapatkan mujizat
kesembuhan. Mulai dari keluarga dekat yang saya doakan, mereka semua sembuh secara
ajaib, dan berita ini tersebar pada banyak orang, sehingga saya sering
dipanggil untuk melayani mujizat kesembuhan. Kalau saya ceritakan semua
kesaksian-kesaksian bagaimana orang-orang disembuhkan secara ajaib oleh kuasa
Tuhan, tidak akan cukup untuk ditulis disini.
Kalau banyak
hamba Tuhan khawatir akan kehilangan jemaat dan tidak lagi disukai orang, saya
tidak peduli akan hal itu. Apapun yang Tuhan sampaikan pada saya, itu juga yang
saya sampaikan pada orang, saya tidak peduli reaksi mereka menyukai atau tidak
pesan tersebut. Yang penting bagi saya adalah, saya sudah melakukan tugas.
Saat melihat apa
yang Tuhan perbuat dalam kehidupan saya, sungguh saya terkagum akan kasihnya,
bagaimana saya yang sudah begitu berdosa ini tapi ia masih mengampuni saya,
mengasihi saya bahkan memberikan talenta sebesar ini. Saya menjadi takut
padaNya, bukan karena takut akan penghakimanNya, tapi takut akan kasihNya yang
sungguh luar biasa dalam kehidupan saya. Siapalah saya ini, saya tidak pintar,
layak ataupun berkenanpun tidak tapi ia melakukan hal-hal ajaib dalam kehidupan
saya.
Bila kita ingin
mendapatkan mujizat, kuncinya hanya satu jangan ragu. Kita kebanyakan ragu,
tidak sungguh percaya, dan mengemukakan banyak alasan dan berargumen itulah
yang menjadi penghalang berkat dan mujizat.
Rancangan Allah
adalah rancangan damai sejahtera, bukan kecelakaan atau kesakitan. Semua sakit
berasal dari si Iblis dan dosa kita. Untuk itu datanglah pada Tuhan Yesus,
akuilah semua dosa kita, bertobat dari dosa-dosa tersebut, maka pasti sesuai
janji Tuhan, kita akan disembuhkan. Saya bukan asal bicara mengatakan hal ini,
saya sudah mengalaminya dan menyaksikannya saat ini. Bila kita melakukan hal
itu, mujizat akan nyata menjadi milik kita.
sumber :
www.fgbmfi.or.id
No comments:
Post a Comment