“Apakah
gerangan manusia, sehingga dia Kauanggap agung, dan Kauperhatikan, dan
Kaudatangi setiap pagi, dan Kauuji setiap saat?” (Ayub 7: 17,18)
Pagi itu langit masih gelap dan seperti biasa Tjong Sien sudah harus bangun untuk mengurus sapi-sapinya. Tiba-tiba terdengar suara tanpa terlihat siapa yang empunya suara itu: “Jadilah engkau Hamba-Ku, bacalah Alkitab, baca Alkitab!!"
Lalu suara itu berkata lagi: "Walaupun kamu tidak mengerti artinya, baca saja. Dan lakukan apa yang tertulis di dalamnya, nanti kamu akan melihat kemuliaan Tuhan. Bahkan kamu akan mengalami apa yang pernah dialami oleh hamba-hamba-Ku di dalam Alkitab itu!"
Saat itulah Tjong Sien sadar bahwa itu adalah suara Tuhan Yesus. Namun terlalu banyak kemunafikan yang ia lihat. Terlalu banyak kepalsuan pada hidup orang Kristen yang ia alami. Sedemikian banyak sehingga tidak ada gairah sama sekali baginya untuk menjadi orang Kristen dan pergi ke gereja, walaupun hatinya terus ditarik Tuhan kepada-Nya. Sekali lagi ia mencoba mengelak: "Buat apa jadi Kristen. Orang-orang Kristen itu munafik!"
Pagi itu langit masih gelap dan seperti biasa Tjong Sien sudah harus bangun untuk mengurus sapi-sapinya. Tiba-tiba terdengar suara tanpa terlihat siapa yang empunya suara itu: “Jadilah engkau Hamba-Ku, bacalah Alkitab, baca Alkitab!!"
Segera Tjong Sien menjawab: "Saya membaca Alkitab, tetapi saya tidak mengerti maknanya".
Lalu suara itu berkata lagi: "Walaupun kamu tidak mengerti artinya, baca saja. Dan lakukan apa yang tertulis di dalamnya, nanti kamu akan melihat kemuliaan Tuhan. Bahkan kamu akan mengalami apa yang pernah dialami oleh hamba-hamba-Ku di dalam Alkitab itu!"
Saat itulah Tjong Sien sadar bahwa itu adalah suara Tuhan Yesus. Namun terlalu banyak kemunafikan yang ia lihat. Terlalu banyak kepalsuan pada hidup orang Kristen yang ia alami. Sedemikian banyak sehingga tidak ada gairah sama sekali baginya untuk menjadi orang Kristen dan pergi ke gereja, walaupun hatinya terus ditarik Tuhan kepada-Nya. Sekali lagi ia mencoba mengelak: "Buat apa jadi Kristen. Orang-orang Kristen itu munafik!"
Tetapi
Tuhan dengan penuh kasih dan suara yang lembut berkata: "Kamu harus mengalami
sendiri secara pribadi. Jangan melihat kepada orang lain. Nanti kamu akan
melihat kemuliaan demi kemuliaan dalam hidupmu. Ingat, masuk sorga tidak
gandeng-gandengan, tetapi sendiri-sendiri."
Tuhan
berdialog dengannya dalam dialek Jawa, karena saat itu ia masih belum menguasai
bahasa Melayu. Ajaib sekali kesabaran yang Tuhan tunjukkan. Untuk membawa
seorang anak yang sangat tertolak, yang terlalu banyak menelan dera kemunafikan
dari orang-orang yang dikasihi, Tuhan datang dalam kernurnian yang sangat
lembut. Pribadi yang terbuang dan tertolak hebat itu tanpa disadarinya sedang
diproses oleh Tangan yang berlubang paku itu, ke arah kehendak-Nya yang
sempurna. Tidak disadarinya bahwa nasib hidupnya sedang berubah total. Tidak
disadarinya bahwa penentuan Tuhan sudah bulat: inilah orang yang akan menjadi penyambung lidahNya sendiri. Inilah orang yang kelak akan dipakai
mengubah banyak hidup orang percaya.
Yesaya 48: 17-19.
“Beginilah firman TUHAN, Penebusmu, Yang Mahakudus, Allah Israel: "Akulah
TUHAN, Allahmu, yang mengajar engkau tentang apa yang memberi faedah, yang
menuntun engkau di jalan yang harus kautempuh. Sekiranya engkau memperhatikan
perintah-perintah-Ku, maka damai sejahteramu akan seperti sungai yang tidak
pernah kering, dan kebahagiaanmu akan terus berlimpah seperti
gelombang-gelombang laut yang tidak pernah berhenti, maka keturunanmu akan
seperti pasir dan anak cucumu seperti kersik banyaknya; nama mereka tidak akan
dilenyapkan atau ditiadakan dari hadapan-Ku.”
Atas
pesan yang diterimanya langsung dari Tuhan, Tjong Sien melakukannya dengan
setia. Ia membaca Alkitab setiap hari walaupun seringkali ia juga tidak memahami
artinya. Baginya kenyataan bahwa Tuhan berbicara kepadanya secara langsung
sejak saat itu menjadi kenyataan yang biasa ia alami. Karena sejak saat itu
pula Tuhan seringkali mengunjunginya dan berbicara kepadanya. Belakangan ia
menyadari bahwa semuanya itu adalah kasih karunia Tuhan bagi hidupnya, karena
bagi kebanyakan orang tidak semudah itu mengalami pengalaman-pengalaman yang di kodrati.
"Hatiku
telah mendengar ketika Engkau berkata: “Mari, datanglah, berbicaralah kepadaku,
hai umatKu.” Dan aku menjawab: “Tuhan…aku datang.”
(Mazmur
27: 8-Amp)
Yousua
1:8, Janganlah
engkau lupa memperkatakan kitab Taurat ini, tetapi renungkanlah itu siang dan
malam, supaya engkau bertindak hati-hati sesuai dengan segala yang tertulis di
dalamnya, sebab dengan demikian perjalananmu akan berhasil dan engkau akan
beruntung.
Alkitab Wajib di Baca setiap Hari
Membaca Altikab harus
berurutan dari Kejadian samapai Wahyu.
Mengerti atau tidak
mengerti baca saja.
Kumpulan Firman Tuhan:
No comments:
Post a Comment