Saturday, August 3, 2013

Ilmu Kebal Terhadap Semua Jenis Senjata Tajam

Kesaksian, waktu remaja di Hong Kong belajar ilmu kungfu, dapat memanggil dewa-dewa masuk ke tubuhnya, hal ini yang membuat dia mudah emosional, kasar, dan mudah tersinggung. Tetapi suatu waktu dia bertobat dan memilih hidup yang baru, bagaimana kisah pertobatannya…?

Melihat wujud setan di diskotik
Di tengah silaunya lampu yang berwarna-warni, dan dentuman musik di diskotek itu. Tiba-tiba es kering yang disemburkan perlahan-lahan membentuk wujud setan yang mengerikan. Setan itu datang di hadapan saya dengan menunjukkan kemarahan. Saya sangat ketakutan, saya tidak tahu apakah wujud setan ini adalah efek ekstasi yang saya minum atau bukan, namun kelihatannya benar-benar sungguhan.

Saya segera memanggil dewa-dewa dalam ilmu kungfu yang saya pelajari saat masa remaja di Hong Kong, namun setan itu tidak juga bergeming. Bahkan semua dewa-dewi dari Gunung Kawi saya panggil, namun tidak ada satu pun yang muncul malah setan itu makin mengerikan bagi saya.

Jantung saya berdetak sangat cepat, saya sangat ketakutan dan kebingungan. Saya kemudian teringat sebuah nama, nama yang saya sangat benci sebelumnya. Tanpa sadar justru saya menyebutkan nama "Yesus", dan tiba-tiba setan itu pergi menghilang. Saya terkejut dan bingung. Aneh sekali, padahal saya bahkan belum memanggil atau minta tolong pada nama itu. Selanjutnya sebuah fenomena luar biasa terjadi, sebuah sinar yang luar biasa terang turun dari atas plafon diskotek itu menyorot ke atas saya. Sinar itu bukan dari salah satu lampu diskotek di tempat itu, karena saya melihat sinar itu sangat terang benderang yang tidak pernah saya lihat sebelumnya. Sinar terang itu masuk ke dalam tubuh saya, seperti air dingin membuat tubuh saya sangat sejuk. Dan seperti mendorong semua yang kotor keluar, saya muntah-muntah karena peristiwa itu. Muntah yang menjijikkan dan kotor, sekotor masa lalu saya.

Nama saya AS. Saya memulai kehidupan masa remaja saya di Hong Kong sebagai triad, karena saya memiliki ilmu kebal terhadap semua jenis senjata tajam, juga dapat memanggil dewa-dewa untuk merasuki tubuh saya agar saya dapat sehebat dewa tersebut untuk memenangkan pertarungan-pertarungan. Kemudian usaha saya yang sering jatuh, karena kebiasaan saya berfoya-foya dengan wanita-wanita malam di diskotek dan kelab malam.

Karena fenomena yang terjadi atas saya itu, saya segera pulang ke rumah. Sepanjang perjalanan ada sebuah sukacita luar biasa memenuhi hati saya yang tidak pernah saya rasakan sebelumnya. Malam itu, tidak seperti malam-malam sebelumnya, saya kembali sebelum tengah malam; biasanya saya pulang ke rumah pukul tiga pagi. Istri saya yang menunggu kedatangan saya keheranan, karena saya kembali lebih awal dari biasanya. Ia memang mengetahui kebiasaan saya, hal itu sangat melukainya dan membuat kami sering bertengkar. Tapi dia adalah istri yang sangat baik dan setia, saya menikah dengannya tahun 1989 saat saya masih menjadi seorang karyawan dengan gaji kecil.

Saya tidur mendapat mimpi
Dalam kedamaian, saat akan terlelap dalam tidur, saya seperti diputarkan sebuah film. Kemudian muncul wanita-wanita cantik yang berusaha merayu dan menggoda saya. Saya mencoba bertahan dengan menyebutkan nama Yesus, dan wanita-wanita itu menghilang lenyap dari pandangan saya. Saya kemudian melihat sebuah rumah yang sangat mewah, dilengkapi dengan kolam renang dan mobil-mobil mewah di dalam garasinya. Saya melangkahkan kaki masuk ke dalam rumah itu, ingin tahu rumah siapa itu. Ternyata di situ sedang dilangsungkan pesta besar. Ada banyak teman-teman dan orang-orang yang saya kenal sedang berpesta pora menyambut kedatangan saya. Saya berdiri di tengah-tengah keramaian pesta itu dan saya mendengar sebuah suara berbicara. Dengan jelas suara itu mengatakan bahwa apabila saya bersedia menolak Yesus -- dan tetap tinggal pada keyakinan saya sebelumnya -- maka rumah mewah dan seluruh perlengkapannya itu akan diberikan kepada saya.

Saya memilih menyebut nama Yesus, dan suara itu pun menghilang dari telinga saya. Kemudian saya melihat sebuah lubang yang sangat besar. ketika saya dibawa melewati lubang itu, tiba-tiba kepala saya menjadi pusing dan sangat sakit seperti mau mati rasanya. Kemudian saya berseru nama Yesus, dan tiba-tiba ada sebuah tangan yang perkasa tetapi lembut menarik saya keluar dari lubang itu. Setelah saya selamat dari lubang tersebut, saya menangis sejadi-jadinya seperti seorang anak kecil. Walaupun saya mencoba untuk berhenti menangis namun tetap saja tidak bisa. Sambil menyanyikan lagu pujian yang saya ingat ketika dalam pelajaran pendidikan agama di sekolah Kristen, air mata mengalir dengan sukacita. Saya terbangun dari mimpi itu, dan pada hari itu di tahun 1997, saya memutuskan bahwa apa pun risikonya dan bagaimana pun sulitnya proses yang akan saya hadapi, saya akan tetap menerima Yesus menjadi Tuhan dan Juru Selamat saya.

Saya di baptis
Saya menghubungi seorang kawan untuk meminta penjelasan tentang baptisan. Dengan singkat ia menjelaskan arti dari baptisan. Kemudian ia membawa saya pergi ke suatu gereja untuk menerima baptisan. Istri saya tidak setuju atas keputusan saya itu, namun hati saya tetap bersukacita. Selama setahun kemudian, Tuhan menolong saya untuk berubah menjadi orang baik, banyak mencurahkan perhatian untuk istri dan anak-anak, dan memusatkan perhatian untuk mengembangkan bisnis. Pada akhirnya istri saya juga dijamah oleh Tuhan sehingga ia pun mau menerima Yesus sebagai Tuhan dan saya dibaptis di dalam nama Tuhan Yesus. Saya mulai mendalami ajaran Tuhan Yesus di sebuah persekutuan doa. Saya sudah berkomitmen untuk menjalankan perintah-perintah-Nya dalam seluruh hidup saya setiap hari.

Di kemudian hari, setelah saya menelusuri riwayat keluarga, ternyata engkong (kakek) saya di daratan Tiongkok adalah seorang penginjil yang berani mati dan sangat cinta Tuhan Yesus. Saya juga bersyukur karena saya dulu bersekolah di Hong Kong, sehingga saya bisa berbicara bahasa Mandarin dengan baik. Ternyata hal itu adalah cara Tuhan untuk mempersiapkan diri saya untuk menjadi alat-Nya memberitakan Kabar Baik di tanah leluhur saya.

Keluarga dipulihkan
Dahulu, sebelum bertemu dengan Yesus, saya adalah seorang yang sangat emosional, kasar, dan mudah tersinggung sehingga saya mudah marah-marah, dan saya biasa melempar barang kepada karyawan pabrik bila sedang marah. Tetapi sekarang, saya banyak sabar, dan belajar menerima keadaan istri saya apa adanya. Saya memuji Tuhan, karena istri saya sekarang juga mengakui bahwa ia adalah seorang wanita yang sangat beruntung dan bangga memunyai suami seperti saya.
Sumber: Majalah SUARA/sabda.org

Kumpulan Kisah Nyata:

No comments:

Post a Comment