Artikel ini adalah kesaksian Mickey
Robinson yang pernah mengalami kematian karena kecelakaan pesawat. Anda dapat
mengenal dia dan pelayanannya sekarang ini dari situsnya http://www.mickeyrobinson.com
kondisi
terbang yang tidak baik
ini hanya suatu malam di bulan Agustus
bagi empat orang pria dan saya sendiri yang biasa melakukan lompat dengan
parasut secara rutin. Kondisi untuk terbang memang tidak baik, karena kombinasi
dari suhu yang panas dan kelembaban yang tinggi.
Saya tidak memikirkannya, saya adalah
seorang peselancar udara dan sudah bekerja pada tim demonstrasi di hadapan
ribuan orang. Tidak semua di pesawat sesantai saya pada saat itu. Pada saat itu
ada yang baru terjun pertama kali dan ada yang baru keempat kalinya. Seluncur
udara adalah hidupku, tidak ada yang lain yang berarti. Ini telah memenangkan
hatiku sejak menyaksikan pertunjukan di sekolah parasut. Perkembangan dari
lompatan pertama sampai lompatan free-fall saya adalah cepat. Saya terobsesi
olehnya – tidak ada waktu atau uang yang kuanggap terlalu banyak untuk hal ini.
Kadangkala saya terbang dengan beberapa peselunsur udara terbaik di dunia.
Pesawak
mesin mati di udara
Saya akan bercerita pada orang-orang di
bar, berusaha membawa mereka pada hobi dan kesukaan saya… Saya bahkan punya
stiker bemper. Teman-teman lama kuatir bahwa saya akan overboard, tetapi saya
tidak peduli. Saya komitmen 100% pada seluncur udara, dan saya tahu bahwa saya
memiliki kontrol atas hidup saya sepenuhnya. Pada malam itu, dengan muatan
penuh sebanyak 6 orang, pesawat dengan lancar lepas landas, lalu melaju dengan
kecepatan 100 mil / jam. Tiba-tiba, tanpa peringatan, mesin mati. Pilot melihat
aku dan berkata, “Kita turun ke bawah!”. Pesawat lalu mengarah ke bumi, dan
berakibat sayap menyatu dengan badan pesawat. Kemudian pesawat berputar, sayap
berputar seperti roda dan mengarah ke bawah kemudian menghantam bumi.
Saya terjun bebas, dan wajah saya
menghantam interior dinding pesawat yang keras. Terlukan dan shock, tiga
peseluncur lain keluar dari rongsokan pesawat dan lari. Peseluncur keempat juga
keluar. Dia melihat pilot dan saya bergerak dan menganggap bahwa kami sedang
keluar melarikan diri juga. Setelah dia keluar, pesawat terbakar, tangki bahan
bakar telah pecah dan gasolin pesawat terpancar ke mana-mana. Ketakutan, dia
berteriak dan tiba-tiba sadar bahwa kami masih berada di pesawat. Lari kembali
ke rongsokan pesawat yang terbakar, dia melihat aku, terbakar dari kepala
sampai ujung kaki, mencoba melepaskan kakiku yang terperangkap di lubang di
mana pesawat ada. Dia berteriak ke pilot supaya ikut melepaskan dan berusaha
menarik keluar saya. Tetapi saya tertahan!
Saya
lahir
Saya lahir di tahun 1949 di Cleveland,
Ohio pada era “happy day” dan tumbuh dengan sikap yang merefleksikan mood dari
masyarakat saat itu. Saya hidup untuk hal-hal yang saya sukai, dan hidup
bukanlah hal yang dianggap serius. Saya pergi ke gereja tiap hari Minggu
(keluargaku adalah Katolik Roma), maka saya dibekali dengan pengetahuan akan
Tuhan. Tetapi saya tidak pernah bertemu siapapun yang mengenal Dia secara
pribadi.
Saat bertumbuh besar, saya memulai
memainkan konsep daripada memikirkan hal yang sesuai alkitab, terkait dunia
ini, penciptaan dan kekekalan. Ini menjauhkan dari pesan sederhana Injil yang
menjadi faktor penting dalam hidupku (meskipun saya belum benar-benar bertobat)
dan memiliki gaya hidup remaja umumnya yaitu pacaran dan olahraga.
Setelah lulus dari SMA, saya melanjutkan
hidup dengan bekerja di perusahaan stockbroker. Kemudian saya berpikir saya
sukses besar dan memiliki semuanya! Orang-orang kagum pada apa yang saya
peroleh. Pada umur 18 tahun saya pergi ke mana-mana. Saya bekerja di kota
Cleveland downtown di kantor modern dan maju dikelilingi oleh banyak orang yang
menarik, jadi pekerjaan saya menyenangkan, menantang dan menarik. Dari luar,
saya tampak sebagai pria muda penuh percaya diri, menarik – hidup serasa di
pesta. Tetapi di dalam saya didorong oleh perasaan takut – takut tidak dipandang,
takut gagal. Saya selalu mencari persetujuan dari orang lain. Walau saya tampak
memiliki segalanya, sebenarnya saya hidup di ujung keputusasa-an.
Saya
berhasil diselamatkan dari pesawat
Saya putus asa! Terbakar dari kepala
sampai ke ujung kaki, dan terperangkap dalam rongsokan, tidak dapat melepaskan
diri! Usaha kedua penyelamat saya berhasil, dengan kekuatan yang lebih dari
kekuatan normal, dia menarik saya begitu kuat sehingga terlepas. Menyeret saya
dari pesawat, dia melemparkan aku ke tanah dan menggulingkan saya untuk
mematikan api. Hal ini dilakukan beberapa kali karena api masih menyala. Saat
dia berhasil mematikan api, dia melangkah ke pilot tetapi sudah terlambat. Dia
sudah terbakar sampai mati.
Kulit
saya terbakar
Saya berbaring di tanah, terluka parah.
Kulit lengan dan tangan ku terkelupas ke tanah seperti pada ayam goreng. Selain
itu ada juga luka serius yaitu bagian wajah yang terpotong. Saya bertanya
seberapa parah saya terbar dan komentarnya, dengan semua asap yang ada, mereka
tidak dapat menceritakan. Tetapi mereka yakin bahwa sebenarnya mereka pikir
saya tidak bisa diselamatkan. Ketika petugas medis memotong pakaian saya,
mereka melihat bahwa saya telah bertahan dari luka bakar tingkat ketiga yang
sanat serius pada sepertiga tubuh saya.
Meskipun saya muda, sehat luar biasa dan
sangat atletis, progonosis adalah buruk, saya tidak punya kesempatan untuk
bertahan, terutama karena luka bakar telah mencapai tingkat yang akan
mengakibatkan komplikasi yang parah, dan hal itu terjadi. Pada hari-hari dan
minggu berikutnya, tubuhku seluruhnya terinfeksi dan berat badanku turun dari
167 pound ke tulang-belulang saja yaitu 90 pounds. Tubuhku menjadi sangat kurus
dan tak berharga dan luka-luka terbuka yang berkembang yang memperlihatkan
tulang-tulangku. Bagian belakang tumitku membusuk dan tanganku terinfeksi
sangat parah sehingga mereka berpikir untuk mengamputasinya.
Saya berada dalam kesakitan luar biasa.
Ada bisul/borok eksternal dan internal dari cairan lambung yang keluar secara
berlebihan yang membuat lubang di perutku. Ini menyebabkan banyak pendarahan di
dalam. Setiga oesophagusku hancur dan meninggalkan bekas luka sehingga saya
tidak bisa minum air. Darahku terinfeksi oleh mikroorganisme dan ada hari-hari
di mana saya kehilangan darah sampai sebanyak 10 pints hampir seluruh volume
tubuhku. Saya juga mengalami lupa kepala dan memar di otak.
Tubuhku melawan sekuatnya pada kematian,
tetapi ini adalah pertempuran yang kalah. Tiap komplikasiku dapat membunuh
seseorang. Saya buta pada mata kananku. Saatnya tiba tubuhku menjadi kaku, dan
saraf di kedua kakiku mati. Tulangku menjadi lembek, dan kakiku melengkung
seperti cakar melewati batas tempat tidurku.
Dokter
merelakan saya mati
Dokter-dokter sudah melakukan apa yang
mereka mampu – memberi obat, membersihkan luka dan merawatku sebisanya. Mereka
bahkan memanggil pakar dari Rumah sakit Universitas di Cleveland. Beberapa
tahun kemudian, saya membaca ringkasan dari hasil pemeriksaan medisnya. Banyak
kata-kata besar yang menggambarkan betapa sakitnya aku, dan kemudian dia
menulis, “Tidak ada apapun yang bisa saya lakukan untuk anak muda ini!”,
sehingga akhirnya mereka merelakan aku untuk mati !.
Ada saat di mana saya tidak sadar, dan
tidak ada respon yang tampak. Ada juga waktu sadar seperti saat ini. Tetapi
seringkali, saya berada di antara kondisi sadar dan tidak. Sebagian besar yang
saya ingat adalah saya sangat sakit dan dapat merasa hidup tersalur keluar dari
diriku seperti seseorang menekan tombol saklar.
Saat saya berbaring sekarat,
temperaturku mencapai 160 derajat, saya sangat tidak nyaman sehingga apabila
seseorang meletakkan tangan di tempat tidur, saya akan ngeri dengan
penderitaan. Seluruh tubuhku dipenuhi penderitaan, setiap sel tubuhku tertekan,
tetapi saya masih merasa tubuhku masih berjuang untuk bertahan.
Pengalaman
yang mengubah hidupku
Saat waktu itu, saya mengalami
pengalaman yang mengubahkan hidup. Secara sekejab dunia fisik menjadi hilang
dan manusia batiniahku keluar dari tubuh fisik. Saya tidak lagi di ruangan
rumah sakit, saya memasuki dunia roh. Tiba-tiba saya menjadi sadar akan dua
hal: dunia spiritual adalah dunia yang nyata dan tidak aktifnya indera persepsi
akan waktu.
Ini sungguh menakjubkan. Saya menemukan
diriku pergi ke suatu tempat dan tidak memiliki kontrol atasnya. Tiba-tiba,
tampak pintu yang sedang menutup. Kegelapan yang luar biasa mulai melingkupi
aku, dan saya melihat ini adalah titik pemisahan. Datang dari ruangan yang sedang
mulai menutup suatu sorot sinar yang paling putuh dan murni yang pernah saya lihat.
Pintu mulai lebih cepat menutup lagi. Maksud pemisahan ini menjadi jelas
padaku. Saya tahu apabila pintu ini tertutup seluruhnya, saya akan terpisah
seluruhnya dari kekekalan yang ada dari sinar tersebut.
Saya mengalami kehilangan harapan yang
sangat dan ketakutan yang dalam. Pemisahan adalah ketiadaan akan harapan!
Pemisahan secara eksternal adalah siksaan yang melampaui apa yang bisa kita
percaya. Saya mau Anda mengetahui bahwa ada tempat yang ada di suatu tempat
yang merupakan pemisahan secara kekal. Saat itu saya diijinkan tidak hanya
melihat tetapi mengalami perasaan seperti apakah pemisahan secara kekal. Dan
saya mulai menangis pada Tuhan.
Saya
minta didoakan pendeta
Saya telah ditanya. “Apakah kamu orang
Kristen pada saat ini terjadi?” Malam mereka membawaku ke ruangan darurat,
meskipun saya tidak ingat, saya minta ibu untuk mengirim pendeta yang pernah
saya kenal. Dia datang cepat ke sampingku, mengurapiku dengan minyak dan berdoa
untukku.
Pertobatan terjadi pada waktu itu. Saat
saya berbaring di sana, sangat terluka, sakit menuju kematian. Saya menangis,
“Tuhan. Saya minta maaf! Berilah aku kesempatan lain!”. Berulangkali saya pergi
ke ruangan bedah, tidak mengetahui apakah akan bangun lagi dan pengetahuan ini
memulai sesuati di dalam. Saya tidak tahu bagaimana berdoa, tetapi saya meminta
pada Tuhan untuk pengampunan.
Saat saya berdiri di ujung dari
kekekalan pada saat pintu menutup dan kegelapan mulai menyelimutiku. Saya tahu
bahwa dalam satu detik saya dapat terpisah secara kekal dari sumber semua
kehidupan! Saya memulai berteriak hal yang sama seperti sebelumnya yang pernah
saya doakan pada saat masih sadar, “Tuhan, saya ingin hidup! Saya minta maaf!
Tolong beri saya kesempatan lain!.
Dibawa
ke surga
Karunia dan belas kasihan Tuhan melebihi
pengertian kita! Secara tiba-tiba saya berada di Surga; Suatu kontras!
Keputusasaan kekal dibandingkan kasih dan kenyamanan yang kekal. Saya tahu
bahwa saya tidak akan mati. Saya memiliki kesadaran mendalam akan hidup kekal –
dan dijamin secara absolut bahwa saya selalu hidup dalam kenyamanan dan
perhatian. Alkitab berkata, “… dalam hadirat Tuhan adalah kepenuhan akan
sukacita dan pada tangan kananNya kebahagiaan diungkapkan pada realita
kehidupan.” Kemuliaan dan kuasa Tuhan di mana saja melingkupiku, di bawaku, di
sekelilingku, dan bergetar melaluiku.
Kemudian Tuhan mulai menampakkan padaku
kejadian masa depan. Saya melihat detik, hari, minggu dan tahun yang ada di
depanku – semua terhubung bersamaan. Saya tidak melihat hanya 1 hari dan
kemudian dan melewati yang lain. Saya melihat waktu – saya tidak tahu bagaimana
Tuhan melakukan hal ini, tetapi Dia memiliki kemampuan. Saya melihat diriku
melihat orang yang tidak pernah saya tahu seperti sudah tahu, hal ini seperti melihat
sesuati di televisi. Beberapa kejadian diperbesar sangat jelas pada
penglihatanku; kemudian saya ingin pergi ke hal lain, karena beberapa waktu
saya melihat diriku melakukan hal-hal bodoh yang seharusnya tidak saya lakukan
dan ingin memanggil diriku, “Jangan lakukan itu!” Tetapi saya hanya bisa
melihat dan pandangan itu akan berganti ke hal lain.
Tuhan berkata bahwa saya akan kembali ke
dunia. Dia tidak berbicara dalam bahasa seperti yang saya gunakan, tetapi
pengetahuan dan kesadaran bahwa saya akan kembali hanya datang begitu saja.
Tiba-tiba sebagaimana seseorang memiliki benang dan mengulur saya seperti
layang-layang. Saya mulai berjalan kembali ke kehidupan di mana saya berasal
dan kembali ke tubuh fisik saya. Saya juga merasa rohku menekan masuk ke
dagingku. Dapatkan Anda bayangkan bahwa seperti apakah angin meniup daun-daun
dari pohon. Hal ini, seperti yang saya bayangkan, sama halnya dengan apa yang
saya alami saat rohku terhubung kembali ke dagingku. Tiba-tiba, saya dapat
melihat melakui mata fisik dan mendengar melalui telinga fisikku.
Sembuh
dari sakit
Saat saya mulai kembali ke kesadaran
normal. Saya menyadari bahwa saya berbicara dalam bahasa yang indah dan
bertanya-tanya apa yang terjadi. Sesaat setelah saya menyadarinya bahasa
tersebut berhenti dan saya menjadi sadar bahwa saya hidup. temperatur 106
derajat telah normal dan saya masuk dalam tidur yang nyenyak untuk pertama
kalinya setelah terluka. Saat saya bangun beberapa jam kemudian saya lengkap
pada kain yang penuh darah dan keringat, tetapi beristirahan dalam lautan
kedamaian!. Untuk pertama kalinya, saya tahu seperti apakah damai yang sejati.
Dokter-dokter tidak tahu menahu tentang
pengalamanku dan masih menungguku untuk mati tetapi tidak! Saya masih sangat
sakit, dan menurut pengertian mereka, harusnya sudah mati. Tetapi beberapa hari
berikutnya kondisiku semakin membaik, meski saraf-saraf di kedua kakiku masih
mati, dan dokter masih kukuh berpikir
bahwa aku tidak akan bisa berjalan lagi.
Tahun berikutnya dihabiskan terus di
rumah sakit, diikuti 4 tahun keluar masuk institusi medis. Ini sungguh proses
yang panjang! Saya mengalami 75-100 operasi dan melalui banyak hal aneh, sampai
saya menyadari bahwa saya punya hak untuk protes, beberapa dokter bedah plastik
melakukan prosedur eksperimen. Tetapi, oleh dan banyak orang melakukan hal
terbaik untuk merawat aku.
Saya tidak mengerti apa yang terjadi
padaku secara spiritual. Saya diselamatkan, lahir-baru dan penuh dengan Roh
Kudus, tetapi tidak sadar apa arti hal-hal tersebut. Tidak ada sesuatu pada
pengalamanku sebelumnya atau pengertian untuk membantuku mengkaitkan pada apa
yang terjadi secara spiritual padaku.
Saya mulai sembuh, pelan-pelan
pertamanya. Satu kakim mulai berfungsi; yang lain masih tidak merespon. Saraf
yang ada di depan kakiku sepertinya mati; ini tidak merespon saat tes arus
listrik dilakukan. Tulang-tulangku lembek dan kakiku menggantung ke bawah, saya
tidak dapat menggerakkannya. Mereka memakaikan penguat kaki, berpikir bahwa
kondisi ini permanen.
Setelah hampir 1 tahun, kaki ini
tiba-tiba sembuh – ini sungguh luar biasa! Saya mulai berkata pada kaki-kakiku
tiap hari, “Ayo berangkat!” dan meski kaki kananku patuh, tetapi kaki kiriku
masih memberontak. Ini tidak pernah tunduk pada perintahku. Hingga suatu hari
aku melakukannya, kaki kiriku bergerak dan aku berjalan – ini suatu pengalaman
luar biasa! Saya melepas penahan kaki dan melemparkannya dan tidak pernah
menyentuhnya lagi.
Saya mengalami banyak kesembuhan yang
dahsyat. Sekita 5 tahun setelah kecelakaan, penglihatanku dipulihkan dari mata
yang buta. Meskipun ada prosedur bedah yang dilakukan, tetapi hal ini masih
tidak bisa dijelaskan oleh dokter. Mereka yakin bahwa ini tidak akan berhasil
bahkan pernah menolak pembedahan karena merasa ini akan menjadi penyia-nyiaan
kornea yang orang lain dapat lakukan. Ini hanya permintaan gigihku yang terus
menerus bahwa pembedahan harus dilakukan dan hasilnya adalah penglihatanku
kembali!
Satu kejadian sangat lucu. Ooesophagusku
sudah hancur, makanan tidak dapat masuk perutku juga, bersama dengan kondisi
lain, saya akan mati karena kelaparan. Sehingga selang karet dipasang di
perutku, dan saya diberi makan melaluinya dengan makanan yang sudah dihaluskan.
Untuk memperbaiki kondisi tersebut, prosedur dimulai untuk melebarkan
oeshopagusku. Dua kali mereka memasang objek bundar dari krom dengan pipa
panjang pada ujungnya dan diisi dengan merkuri, terkiat dengan benang dan
menarik kerongkongan dan melalui oesophagusku. Oleh karena itu, saya memiliki
benang hijau yang diikat ke hidungku.
Satu hari Tuhan menyembuhkan kakiku.
Saya berada di pusat rehabilitasi di mana semua orang tahu bahwa saya adalah
seseorang dengan banyak problem. Dokter membawaku ke semua dokter yang
bertanggung jawab di tiap departemen dan berkata, “Kami melakukan prosedur pembedahan
hari ini.” Kemudian dia menarik benang tersebut dan saya akan menjejakkan
kakiku. Itu sungguh sangat lucu!”
Hari ini saya menikmati hidup! saya
bermain dengan anak-anakku, berlari, bermain ski di salju dan menaiki kuda. Hal
ini sungguh mengagumkan karena saya diperkirakan tidak pernah bisa berjalan
lagi. Sungguh menakjubkan untuk menikmati gaya hidupku seperti sekarang ini. Di
mana sebelumnya banyak hal yang hilang.
Terkait dengan luka bakarku, saya saat
ini cukup lucu dilihat, tetapi dengan kasih karunia Allah, saya tidak begitu
memikirkan hal ini, sungguh luar biasa untuk seseorang yang sudah berada dalam
kesia-siaan.
Saya akan dengan senang hati untuk
mengambil kesempatan ini untuk menuliskan bahwa ada kecenderungan alamiah,
bahkan di antara orang kristen, untuk berfungsi dengan kekuatan kita sendiri.
Saya tahu seperti apa hidup yang biasa jalani sebelum kecelakaan. Tetapi
sekarang saya tahu bagaimana menjadi lemah, bangkrut total dari kekuatan dan
tidak mampu menolong diri sendiri. Tidak ada pertolongan dari dunia untukku.
Tidak ada dokter yang dapat menyembuhkanku, yang kusayangi tidak dapat
melakukan apa-apa. Tetapi ada kerabat yang tidak pernah bertemu aku, yang
secara supranatural dipimpin untuk berdoba bagiku. Kekuatan dari Tuhan dicurahkan
melalui hati mereka yang berdoa dan melalui kuasa Tuhan kematian dikalahkan.
Saya tidak akan merekomendasikan pengalamanku
kepada orang lain, tetapi hal ini mengajarkan sangat pentingnya hidup dengan
kekuatan Allah. kita semua perlu mengambil keputusan sadar untuk berhenti
bersandar pada kekuatan sendiri dan hidup dengan kekuatan Allah.
Terjemahan sumber: http://www.surga.info
Kumpulan
Kisah Nyata
No comments:
Post a Comment