Thursday, June 14, 2012

Penyembahan Menyenangkan Allah

Markus 12:30
Sebagai anakNya dan sebagai sahabatNya, Allah menginginkan kita seutuhnya. Ia menginginkan segenap hati, segenap jiwa, segenap akal budi dan segenap kekuatan kita. Banyak orang ingin menyenangkan Allah dengan berbagai macam ritual penyembahan, ibadah, bahkan perbuatab-perbuatan yang menyiksa diri mereka sendiri dengan harapan Allah akan menjadi senang.

Seorang samaria mempersoalkan tentang saat, tempat dan cara menyembah Allah yang terbaik, namun Yesus menjawab bahwa hal-hal lahiriah seperti itu tidaklah penting, yang penting bagi Allah ialah penyembahanNya “di dalam Roh dan Kebenaran”. “Tetapi saatnya akan datang dan sudah tiba sekarang, bahwa penyembah-penyembah yang benar akan menyembah Bapa dalam Roh dan Kebenaran; sebab Bapa menghendaki penyembah-penyembah demikian.” (Yohanes 4:23).

Bagaimana penyembah “dalam roh dan kebenaran” yang menyenakan hati Allah ? dibawah ini ada 4 karakteristik yang diperlukan dalam penyembahan kepada Allah, antara lain:
1.      Allah senang jika kita menyembahNya secara tepat
Menyembah Allah secara tepat artinya bukan meyembah dengan cara-cara yang dipikirkan manusia tetapi penyembahNya menurut apa yang diajarkan alkitab.
2.      Allah senang jika penyembahan kita murni
Penyembahan yang murni adalah penyembahan dengan Roh. Ungkapan penyembahan dengan Roh ini bisa bermacam-macam sesuai dengan yang di ajarkan Roh kepada kita: ada yang memuji, bersorak, mengaku, memaikan alat musik, bermazmur, bersaksi, merenung, mengangkat tangan, dsb.
3.      Allah senang jika penyembahan kita penuh arti
Allah tidak senang dengan penyembahan yang tiada arti, pura-pura, “kosong”. Kita harus melakuakn penyembahan kita dengan segenap hati, segenap jiwa, segenap akal budi dan segenap kekuatan kita.
4.      Allah senang jika penyembahan kita nyata
Mempersembahkan diri dan hidup kita, itu adalah penyembahan yang nyata dan sangat praktis (dapat dipraktekkan). Allah tidak senang dengan penyembahan yang hanya terdiri dari kata-kata pujian kosong, karena bayak janjinya tapi tidak dilakukan.

Ayat untut direnungkan:
“Karena itu, saudara-saudara, demi kemurahan Allah aku menasihatkan kamu, supaya kamu mempersembahkan tubuhmu sebagai persembahan yang hidup, yang kudus dan yang berkenan kepada Allah: itu adalah ibadahmu yang sejati.” (Roma 12:1)

Kumpulan Kisah Nyata:

No comments:

Post a Comment