Karena merias
wajah yang terlalu mencolok membuat konflik di keluarga. Dengan kesaksian ini
bisa menjadi pelajaran buat kita, bahwa merias itu tidak salah tetapi jangan
sampai dengan penampilan kita ditengah-tengah orang banyak, hidup kita tidak
menjadi berkat melainkan menjadi batu sandungan, padahal kita orang yang tahu
kebenaran Tuhan.
Datang ke SCOAN
Pada hari
Minggu, Bapak Deacon Daniel Emoghawei datang beribadah di SCOAN dan mendapat
nubuat dari hamba Tuhan TB Joshua. Bernubuat tentang konflik yang terjadi pada
Bapak Daniel dengan istrinya, lalu dikatakan nanti kamu dengan istrimu kembali
ke gereja dan menceritakan, apa yang terjadi dalam hidupmu.
Dalam pertemuan
berikutnya suami istri datang ke gereja dan menjelaskan bahwa penyebab
terjadinya konflik di rumah tangga mereka.
Suami: Saya
sebagai pelayan digereja, tidak suka melihat istriku dengan pakaian terbuka dan
make-up tebal. Selain itu, dia juga cepat marah yang menyebabkan saya sering
berdebat.
Istri:. Suamiku
suka mengeluh, sehingga mereka berdua sering bertengkar dan dia juga memukulku,
hal ini menyebabkan masalah dalam pernikahan kita.
Mendengarkan
cerita mereka, TB Joshua, melihat dari sudut pandang Allah, dalam permasalahan
mereka. Bahwa Allah adalah Roh dan mereka harus menyembah Allah dalam Roh dan
kebenaran. Oleh karena itu, karena Allah mendengar, membantu atau menjawab
kita, kita harus berbicara kepada-Nya dalam kenaran Tuhan tapi banyak orang
yang ingin menyelesaikan masalah mereka dalam kedangingan. Tanpa bertanya
kepada Tuhan apa yang harus mereka lakukan untuk menyelesaikan konflik mereka.
Tidak ada yang
salah dalam merias wajah, tetapi ideologi dan budaya kita harus diubah agar
sesuai dengan ideologi Kristus. Jika seseorang memiliki kesukaan, apakah dia
melakukan makeup atau tidak. Persoalannya adalah apakah yang telah
dilakukannya, menjadi batu sandungan kepada orang lain atau tidak. Dan terdapat
nilai-nilai rohani yang terdapat didalamnya atau tidak.
Catatan:
Kalau kita
bicara lebih luas masalah yang sering terjadi ditengah kehidupan kita, apakah
itu terjadi ditengah keluarga kita atau ditengah-tengah pergaulan kehidupan
kita sehari-hari. Bagi kita orang percaya, Tuhan Yesus sudah mengajarkan kepada
kita bahwa, kita harus menjadi terang dunia. Salah satunya adalah bagaimana
kita membawa diri kita ditengah-tengah lingkungan kita dengan penampilan kita
sehari-hari, apakah menjadi berkat bagi orang banyak atau tidak.
Kalau kita
memiliki Roh yang takut akan Tuhan, pasti cara berbakaian kita dan penampilan
kita akan menjadi berkat bagi orang lain. Sebaliknya kalau tidak ada takut akan
Tuhan dalam hidup kita, maka takut kepada manusia atau mencari hormat manusia,
maka kita tidak mengambil bagian menjadi
anak-anak terang. Oleh sebab itu marilah kita belajar bersama-sama untuk
menjadi berkat ditengah-tengah pergaulan kita. Amin
Kumpulan Kisah Nyata:
No comments:
Post a Comment