Kesaksian dari seorang gadis rusia
yang bergabung dengan organisasi pemuda komunis, yang berada dalam penjara tetapi
masih tetap memaafkan setiap musuhnya. Ini adalah suatu kisah hidup yang dapat
menjadi pelajaran untuk setiap kita.
Kisah Hidup Varia
Maria bertanya melalui jeruji-jeruji
besi, "Varia, tidakkah kau menyesali apa yang kau lakukan?" "Tidak," gadis Rusia ini
menjawab. "Dan jika mereka mambebaskanku, aku akan melakukannya kembali
dan akan mengatakan kepada mereka mengenai kasih Yesus yang besar. Jangan pikir
bahwa aku menderita. Aku amat senang bahwa Tuhan amat mengasihiku dan
memberikan kepadaku sukacita untuk bertahan demi nama-Nya."
Itu pertama kalinya Maria dapat
mengunjungi Varia di penjara. Sahabatnya kurus, pucat, dan babak belur, tetapi
matanya bersinar dengan kedamaian dari Tuhan dan sukacita surgawi. Kedua remaja
Rusia ini pernah menjadi teman sekolah di sekolah komunis dan tinggal di
asrama. Varia, seorang anggota dari Organisasi Pemuda Komunis, telah
terus-menerus mencibir dan mengganggu Maria, seorang Kristen. Sebagai balasan,
Maria berdoa bagi gadis komunis muda ini dengan perhatian khusus.
Suatu hari Varia berkata, "Aku
tidak dapat memahami makhluk jenis apakah dirimu itu. Di sini demikian banyak
yang menghina dan menyakitimu, tetapi kau mengasihi semua orang.”
Maria mengatakan, "Tuhan telah
mengajarkan kami untuk mengasihi semua, bukan hanya sahabat, tetapi juga
musuh."
"Dapatkah kau mengasihiku
juga?" tanya Varia.
Maria memeluknya dan mereka berdua
mulai terisak-isak. Tidak lama kemudian, Varia menerima Yesus sebagai Juru
Selamat pribadinya dan bersaksi secara terbuka kepada semua orang mengenainya.
Menjadi saksi di tengah-tengah
pertemuan pemuda komunis
Maria menulis kepada orang tuanya,
"Kami pergi bersama-sama ke perkumpulan orang-orang yang tidak bertuhan
(pertemuan Organisasi Pemuda Komunis sekolah). Aku mengingatkannya supaya
bersikap hati- hati, tetapi tidak ada gunanya. Aku pergi bersamanya untuk melihat
apa yang akan terjadi. Setelah himne komunis selesai dinyanyikan, Varia maju ke
depan dan dengan gagah berani dan dengan penuh perasaan di hadapan seluruh
perkumpulan ia mempersaksikan kepada mereka yang berkumpul mengenai Yesus, Juru
Selamatnya. Ia memohon kepada mereka semua untuk meninggalkan jalan dosa dan
untuk datang kepada Kristus.
Semuanya menjadi sunyi dan tidak ada
yang menyelanya. Ketika ia berhenti berbicara, ia menyanyikan himne Kristen
dengan suaranya yang merdu: "Aku tidak malu untuk menyatakan Kristus yang
mati dan kuasa dari salib-Nya." Setelah itu, mereka membawa Varia pergi.
Kami tidak mengetahui apa pun lagi mengenainya. Tetapi Allah memiliki kuasa
untuk menyelamatkannya. Berdoalah!"
Varia ditahan dipenjara
Bulan-bulan berlalu setelah pertemuan
mereka di penjara yang hanya satu kali itu. Kemudian, Maria menerima sebuah
surat dari sahabatnya yang berada di kamp pengasingan di Siberia. Varia
menulis:
Hatiku memuji dan bersyukur kepada
Allah, yang melalui dirimu telah menunjukkan kepadaku jalan menuju keselamatan.
Kini, aku berada di jalan ini, kehidupanku memiliki tujuan dan aku tahu ke mana
harus pergi dan bagi siapa aku menderita. Aku merasakan kerinduan menceritakan
dan untuk mempersaksikan kepada semua orang mengenai sukacita yang besar akan
penebusan yang aku miliki di dalam hatiku. Siapakah yang dapat memisahkan kita
dari kasih Allah dalam Kristus? Tidak seorang pun dan suatu apa pun. Baik
penjara maupun penderitaan tidak mampu memisahkan kita dari kasih Allah.
Penderitaan yang Tuhan kirimkan kepada kami hanya menguatkan kami lebih dan
lebih lagi dalam iman kepada Dia. Hatiku demikian penuh hingga anugerah dari
Allah melimpah.
Di tempat kerja, mereka mengutuk dan
menghukum aku, memberikan kepadaku pekerjaan tambahan karena aku mau berhenti
bersaksi. Aku harus menceritakan kepada setiap orang apa yang telah Tuhan
perbuat bagiku. Ia telah membuatku menjadi pribadi yang baru, ciptaan yang
baru, yang sebelumnya berada di jalan ke neraka. Dapatkah aku diam saja
mengenai hal ini? Tidak, tidak akan pernah! Selama bibirku masih dapat
berbicara, aku akan menyaksikan kepada semua orang mengenai kasih-Nya yang
hebat.
Di sini terdapat banyak orang yang
percaya kepada Kristus sebagai Juru Selamat pribadi mereka. Lebih dari setengah
dari tahanan adalah orang-orang percaya. Di antara kami ada penyanyi-penyanyi
hebat dan pengkotbah-pengkotbah Injil yang bagus. Pada sore hari, ketika kami
dikumpulkan setelah pekerjaan yang berat, betapa menyenangkannya untuk
melewatkan sedikit waktu bersama-sama dalam doa di kaki Juru Selamat kami.
Bersama Kristus terdapat kebebasan di mana-mana. Aku belajar banyak himne yang
indah di sini dan setiap hari Allah memberikan kepadaku lebih banyak dan lebih
banyak lagi dari firman-Nya.
Semua saudara kami memberikan salam
kepadamu dan bersukacita karena imanmu dalam Allah yang demikian kuat dan bahwa
kau memuji Dia dalam penderitaanmu dengan tidak henti-hentinya.
Sumber: Judul buku: Jesus Freaks/
sabda.org
Kumpulan Kisah Nyata:
No comments:
Post a Comment