Pada tahun 1897, Theodor Herzl
Mengorganisasi kongres Zionis pertama di Basel, Swiss, untuk mendiskusikan
bagaimana orang-orang Yahudi bisa kembali ke Israel dan mendirikan negara
mereka sendiri. Pada waktu itu tanah Israel adalah bagian dari negara Islam,
jadi Herzl pergi ke khalifah (pemimpin) muslim di Turki dan membuat proposal.
Herzl menawarkan untuk memberi uang kepada negara Islam untuk membantu masalah keuangan mereka, dan sebagai imbalannya khalifah harus mengizinkan orang-orang Yahudi untuk berimigrasi ke tanah Israel sebagai langkah pertama untuk mendirikan negara mereka sendiri di sana. Khalifah muslim menolak, dan Theodore Herzl mulai mencari jalan lain.
Herzl menawarkan untuk memberi uang kepada negara Islam untuk membantu masalah keuangan mereka, dan sebagai imbalannya khalifah harus mengizinkan orang-orang Yahudi untuk berimigrasi ke tanah Israel sebagai langkah pertama untuk mendirikan negara mereka sendiri di sana. Khalifah muslim menolak, dan Theodore Herzl mulai mencari jalan lain.
Perang Dunia I
Sekitar lima belas tahun kemudian,
Turki bersekutu dengan Rusia selama Perang Dunia I, dan pihak mereka dikalahkan.
Inggris Raya mengambil alih tanah yang adalah Israel masa kini. Ketika ini
terjadi, para pemimpin Yahudi pergi ke pemerintah Inggris dan menerima izin
dari mereka untuk menetap di tanah itu dan untuk mendirikan negara politik.
(Hal ini dikenal sebagai Deklarasi Balfour tahun 1917.)
Orang Yahudi dari seluruh dunia mulai
datang ke Israel. Mereka mulai menjalani kehidupan normal di sana, membuka
usaha, membuka lahan pertanian, menciptakan organisasi. Mereka mendirikan
sebuah kepolisian pelindung untuk membela diri terhadap orang-orang di sekitar
mereka.
Sementara infrastruktur Israel
berkembang, organisasi dalam dunia Islam merosot. Pada tahun 1924, pemerintah
Turki digulingkan. Sebuah pemerintahan sekuler didirikan di bawah Kamil
Attaturk. Pemerintah Turki terdahulu telah menjabat baik sebagai pemerintah
Turki dan sebagai otoritas penguasa dunia muslim. Hal itu menyatukan
negara-negara Islam di bawah pemerintahan yang tersentralisasi. Sekarang
pemerintah pusat sudah hilang, dan negara-negara muslim berada di bawah
dominasi kekuatan kolonial Barat seperti Inggris Raya, Perancis dan Italia.
Karena masalah-masalah di negara
mereka sendiri, umat Islam tidak bereaksi terhadap apa yang dilakukan
orang-orang Yahudi di tanah Israel masa kini. Namun ini berubah pada tahun
1948.
Israel Resmi Menyatakan Status Kenegaraan
Pada tahun 1948, Ben-Gurion, salah
seorang pemimpin Yahudi, membuat pernyataan resmi bahwa negara Israel
didirikan. Responnya, dunia Islam/Arab seperti gunung meletus. Panggilan jihad
diserukan ke seluruh dunia Islam/Arab. Panggilan pertama jihad berasal dari
pendiri Ikhwanul Muslimin di Mesir (pendahulu dari organisasi teroris hari
ini). Al-Azhar juga secara terbuka mengecam Israel. Semua orang di
negara-negara Arab mendorong pemerintah mereka untuk mengirimkan pasukannya
guna memerangi Israel.
Ribuan orang bersukarela untuk masuk
dinas militer Suriah, Mesir, Irak, Lebanon dan Yordania. Dalam waktu kurang
dari satu tahun, pasukan ini pergi ke Israel untuk menghancurkan negara baru
ini, tapi mereka dikalahkan. Israel mempunyai peralatan serta senjata yang
lebih baik dan menang dalam strategi. Ini disebut Perang 1948.
Kumpulan Kisah Nyata:
No comments:
Post a Comment