Nama
saya sebenarnya adalah Doreen Irvine, tetapi ketika saya bergabun dengan
kerajaan setan, saya disebut Diana. Biarlah kesaksian ini mengajar kita
bagaimana cara kerja setan.
Tempat kerjaku
Dua
gadis sedang berdiri diruang klub penari yang remang-remang. Mereka
berbisik-bisik. Apa gerangan yang membuat dua gadis ini sangat berbeda dari
pengunjung yang lain? Aku memperhatikan mereka sebelumnya. Mereka selalu
bersama, tidak pernah berteman dengan orang lain. Suatu ikatan yang aneh
membuat mereka selalu bersama. Kenyataannya aku
tidak pernah melihat mereka berpisah. Tidak ada orang yang tahu banyak
tentang mereka.
Ya,
ada sesuatu yang berbeda dengan mereka dan aneh. Keingintahuan adalah sifatku
yang mendasar dan memutuskan untuk meyelidikinya. Karena klub ini selalu
remang-remang, tidaklah sulit untuk meyelinab diam-diam dibelakang mereka dan
menguping. Berdiri di jalan masuk ruang ganti yang gelap, aku mendengarkan
mereka dengan hati-hati.
Meski
aku tidak bisa mendengar dengan jelas pembicaraan mereka, aku mendengar sesuatu
tentang kuil pemuja setan. Aku menahan nafasku. Tidak muking mendengar lebih
lanjut. Jika aku ingin mengetahi pembicaraan mereka, aku harus membuka
kehadiranku.
Aku
melangkah keluar dan berkata dengan jelas,
“Ada
apa dengan kuil pemuja setan?”
Kedua
gadis itu tampak terkejut.
“Kami
tidak bisa mengatakan apa-apa kepadamu. Itu sebuah rahasiah.”
“Aku
mengerti,” dengusku, “tetapi aku ingin tahu.”
Kedua
gadis itu muking mengira aku telah mendengar seluruh percakapan mereka. Mereka
saling berpandangan, lalu aku seorang diri mereka berani berkata, “Jika kau
berjanji tidak akan menceritakannya apa pun kepada orang lain ini...” Aku
setuju untuk tidak mengatakan sepata katapun. “Kami adalah pemuja setan dan
beribadah di kuil.” Dapatkah aku ikut juga?” Mereka lagi-lagi bertukar pandang
dan akhirnya menyetujui. "Bersiaplah di luar klub ini besok pukul enam,
kami akan membawamu ke sana."
Pergi ke tempat ibadah pemuja setan
Pada
malam berikutnya aku berdiri menahan napas di tempat yang dijanjikan. Pada
pukul enam, sebuah mobil hitam besar muncul. Kedua gadis itu duduk di belakang.
Pengemudi itu menyuruhku masuk. "Kau harus memakai penutup mata karena ini
pertama kalinya bagimu. Tidak ada seorang pun yang boleh tahu di mana kuil itu
berada." Aku tidak keberatan. Sesungguhnya penutup mata hanya akan
menambah rasa petualangan. Jantungku berdetak sangat kencang. Perjalanan itu
segera berakhir. Aku dituntun berjalan beberapa saat, lalu penutup mata itu
dilepaskan. Yang aku lihat sangatlah mengherankan dan sangat misterius.
Aku
berdiri di bagian belakang aula yang sangat besar, berisi sekitar lima ratus
orang. Sebuah podium di bagian depan diselubungi kain hitam. Di atas singgasana
- semacam tempat duduk seseorang duduk
dengan jubah dan tudung kepala. Pakaiannya penuh sulaman bermotif ular, naga,
dan nyala api. Di sekitarnya, berdiri membentuk setengah lingkaran, tiga belas
sosok, juga berjubah hitam.
Reaksi
pertamaku saat melihat mereka adalah ingin tertawa, tetapi karena ekspresi yang
serius dari orang-orang itu, aku menahan diri. Hal itu baik, karena aku telah
membawa diriku dalam situasi yang berbahaya. Orang-orang di sekitar podium
adalah imam laki-laki dan perempuan dari para pemuja setan.
Upacara dimulai
Reaksiku
berikutnya adalah ingin berlari pergi sejauh mungkin, tetapi aku seperti dilem
di tempat itu. Upacara dimulai. Para imam laki-laki dan perempuan itu bernyanyi
dalam suatu nyanyian dengan ritme aneh yang semakin bertambah keras, saat sosok
berjubah di tengah melangkah turun dari podium. Dua dari imam itu membuka
tudungnya dan semua orang berlutut dan menyembahnya hingga jatuh tersungkur ke
tanah. Aku hanyalah seorang pengamat, tentu saja, dan tetap berdiri. "Itu
adalah pemimpin para pemuja setan," kata salah seorang gadis yang
bersamaku menjelaskan.
"Dia
harus dipatuhi setiap saat." Tidak mampu berbicara, aku hanya mengangguk
dan terus menyaksikan dengan takjub. "Dia mewakili setan di bumi,"
kata gadis itu, suaranya bergetar takut. Aku tidak menyadari bahwa aku telah
memasuki golongan pemuja setan yang paling tua di dunia. "Lihat dan
dengarkan baik-baik," kata gadis itu lagi. "Aku akan menjelaskan
jalannya upacara."
Seluruh
jemaat kini menyanyikan doa-doa kepada pemimpin pemuja setan dengan ritme aneh
yang sama. Mata semua orang tertuju kepadanya. Imam laki-laki dan perempuan
menanti saat sang pemimpin menciumi bejana, pisau, dan lambang pemuja setan
yang diambil dari altar pemujaan.
"Ia
mempersembahkan kuil dan bejana-bejana itu kepada Lucifer." Tiba-tiba
lampu remang-remang itu padam dan oborobor dinyalakan. Untuk pertama kalinya
aku memperhatikan patung-patung setan di dinding sekeliling ruangan. Tampak
hidup sementara upacara itu berlanjut.
Seekor
ayam jantan muda berbulu putih dibawa masuk dan lehernya dipijit tepat pada
undak-undakan menuju singgasana dan altar. Darah berceceran di mana-mana.
Kemudian, binatang itu dipersembahkan kepada setan dalam pengorbanan dengan
nyanyian dan doa-doa yang lebih banyak. Semuanya dilakukan dalam nama setan,
dan setiap orang tampak gembira dan ada dalam kesungguhan yang mematikan.
Pemimpin pemuja setan ketemu aku
Aku
terkejut menemukan pemimpin pemuja setan itu melihat langsung ke arahku.
Seolah-olah pandangannya menembusku. Aku menggigil ketakutan. Seluruh upacara
itu berlangsung sekitar dua jam. Suatu pengalaman yang menakjubkan dan jahat.
Pemimpin para pemuja setan itu muncul di belakang aula. Dengan pakaian biasa
dan ia datang menghampiriku.
"Apa
kau mau bergabung dengan kami?" tanyanya.
"Aku tidak tahu. Aku agak takut dengan
semua itu."
"Tidak
ada yang perlu ditakutkan," ia tersenyum.
Aku
tidak dapat menghindari pandangan kagum yang dilemparnya ke arahku.
"Aku
berharap dapat melihatmu lagi pada pertemuan berikutnya," katanya, lalu
menghilang.
"Dia
tertarik kepadamu, Doreen," kata salah seorang gadis.
"Ya,
dan aku heran mengapa."
Aku
bingung. Ia dapat melihatku dari antara lima ratus orang yang hadir. Mengapa?
Aku
mengerti alasannya di kemudian hari. Para pemuja setan mencari anggota-anggota
yang berbakat dan potensial dengan penuh semangat bahkan dengan cara yang lebih
baik daripada gereja-gereja Kristen. Di samping itu, sekali seseorang telah
hadir sebagai pengamat dalam suatu upacara, ada bahaya bila proses itu akan
diceritakan ke luar. Kuil sangat sering dipindahkan ke tempat lain jika
dipandang orang luar mengetahuinya. Kerahasiaan adalah keharusan.
Aku
tidak yakin dapat pergi lagi, tetapi suatu kuasa yang tidak kumengerti
menarikku kembali ke pertemuan berikutnya. Aku harus dijemput lagi karena aku
tidak tahu lokasi kuil itu sebenarnya. Aku menjadi saksi seluruh pemandangan
Iblis itu, lebih buruk dari yang sebelumnya. Aku terheran-heran dengan
keseriusan dari mereka yang hadir. Tampaknya mereka sungguh-sungguh percaya
dengan apa yang mereka lakukan. Cukup aneh, saat pertemuan tersembunyi itu
berakhir, aku tidak lagi merasa takut.
Aku diajak makan oleh pemimpin
pemuja setan
Aku
agak tersanjung saat pemimpiri pemuja setan itu mengajakku pergi makan. Aku
merasa agak gugup dan is mencoba menenangkan diriku. Tidak butuh waktu lama
sebelum aku menemukan diriku menceritakan kepadanya kisah kehidupanku. Dia
tidak tampak terkejut saat aku memberitahunya bahwa aku adalah seorang pecandu
narkotik dan pelacur. Ia seolah-olah tahu segala hal tentang diriku. Mungkin
salah seorang gadis yang kulihat di klub memberinya gambaran tentang aku.
"Semua
orang adalah pemuja setan," katanya. "Mulai dari yang paling atas
hingga bawah, bankir, penjaga toko, guru, perawat, pelacur, pecandu narkoba.
Tidak ada perbedaan di antara kita. Kita
di sini untuk mempromosikan setan di dunia, kapan pun dan dengan cara apa
pun yang kita bisa."
Orang
itu mempunyai kepribadian kuat dan tidak sulit membujukku untuk menjadi salah
seorang pemuja setan. Aku diajari bahwa kejahatan - seperti yang dipikirkan
kebanyakan orang sebagai suatu kejahatan - tidaldah salah, tetapi benar dan
baik. Kedengaran bodoh di telingaku dan sebenarnya memang bodoh, tetapi aku
mulai mempercayainya.
Para
pemuja setan memutarbalikkan segala sesuatu. Aku diberi tahu bahwa sebuah
kebohongan sebenarnya adalah kebenaran. Semua sangat membingungkan, tetapi
banyak yang mempercayainya, bahkan orang-orang yang terpelajar. Ini seperti
suatu proses cuci otak. Anda diberi tahu hal yang sama berulang kali dan Anda akhirnya
mulai mempercayainya, tidak peduli
sebodoh apa pun kedengarannya.
Persahabatanku
dengan pemimpin pemuja setan itu bertumbuh. Aku menghadiri seluruh pertemuan di
kuil tanpa penutup mata atau kerahasiaan. Aku berkeinginan untuk menjadi
seorang pemuja setan yang sungguh-sungguh baik.
Peraturan-peraturan pemuja setan
Mengambil
langkah tersebut tidaklah sederhana. Seseorang harus mempelajari
peraturan-peraturan pemuja setan dan mempercayai setiap aturan itu dengan
sepenuh hati. Berikut adalah contoh-contoh aturan yang harus aku terima dan pelajari.
1. Kerahasiaan
adalah hal yang pokok bagi seluruh pemuja setan. Mereka tidak boleh membocorkan
lokasi kuil kepada orang luar ataupun hal-hal yang berlangsung di dalam kuil.
2.
Semua harus mencintai, menghormati, dan mematuhi tanpa pertanyaan, pemimpin
pemuja setan adalah perwakilan Lucifer di bumi. Para pemuja setan harus
mengikuti setan sepanjang kehidupan mereka dan tidak melayani siapa pun selain
setan.
3.
Pemuja setan tidak pernah boleh memasuki gereja Kristen kecuali bila dikirim
oleh pemimpin untuk memata-matai. Semua gagasan baru dan kabar baru yang
terjadi harus dilaporkan kembali secara penuh kepada pemimpin di kuil pemuja
setan.
4.
Pemuja setan tidak pernah boleh membaca Alkitab untuk manfaat kerohanian
mereka.
5.
Alkitab-Alkitab adalah untuk dihina dan dibakar di kuil pemuja setan. Juga
buku-buku doa dan pujian semua literatur Kristen harus dihancurkan. (Perintah
ini telah lama berlangsung. Sebaliknya, beragam tulisan kuno dari para pemimpin
zaman dulu dengan hati-hati dipelihara. Ramalan-ramalan Hades, lblis, dan berhala
sering dibacakan dalam ritual penyembahan di kuil pemuja setan).
6.
Tidak ada yang boleti datang terlambat ke kuil. Pemimpin pemuja setan akan
memberikan hukuman dengan cemeti bila mereka datang terlambat di depan seluruh
jemaat.
7.
Lucifer harus dijunjung tinggi di segala situasi, bahkan saat bekerja, atau
saat sendiri. Lucifer melihat, karena ia selalu bersama-sama para pemujanya
senantiasa, dan ia harus dipatuhi. Berbohong, menipu, menyumpahi, seks bebas -
bahkan membunuh - diampuni
8.
Doa kepada Lucifer harus dinaikkan setiap hari.
Ada
banyak lagi peraturan, dan semua yang gagal untuk mematuhinya akan dihukum dera
di depan seluruh pemuja setan di kuil. Hukuman dera itu dilakukan oleh pemimpin
pemuja setan sendiri.
Aku
segera mempelajari aturan-aturan itu. Lebih jauh lagi, aku sepenuhnya mempercayainya.
Pemimpin pemuja setan saat itu menjadi pengunjung setia di klub penari
telanjang di mana aku masih bekerja. Sekarang aku adalah kekasihnya. Dia akan
membawakanku heroin dan tidak menerima pembayaran apa pun. "lni adalah
hadiah," katanya. Sedikit hadiah.
Ketergantunganku
pada narkoba hanyalah satu tambahan
tiket sekali jalan ke neraka, namun ketergantungan obat dan tampak tidak
begitu berarti dibanding penyembahan kepada setan. Aku tidak bertanya tentang
sumber narkoba itu. Meski aku kini sekarang kekasihnya, pemimpin pemuja setan
tidak peduli dengan pelacuranku. Dia percaya semakin banyak kejahatan yang
diampuni atau dicapai di dunia, pahalanya akan lebih besar. Jika dan saat ia
mati, ia percaya akan memimpin banyak sekali pasukan. Iblis. Jadi semakin hebat
kejahatan, semakin hebat upahnya.
Aku di angkat menjadi anak Lucifer
Suatu
hari ia memberitahuku, "Kau sekarang siap untuk menjadi anak angkat
Lucifer." Upacara itu begitu rumit dan panjang. Banyak pemuja setan yang
hadir, para pemuja setan dari kuil-kuil lain di Inggris. Saat waktunya tiba,
sekitar delapan ratus atau lebih pemuja yang hadir, semua tepat pada waktunya,
karena tidak ada yang boleh terlambat untuk setiap acara.
Aku
mengenakan jubah hitam longgar, sementara nyanyian dan doa-doa dinaikkan kepada
penguasa kegelapan, kematian, dan misteri. Nyala obor-obor mengirimkan
bayangan-bayangan aneh yang berlomba mengitari dinding dan langit-langit.
Bejana-bejana di altar pemujaan, dipersembahkan satu demi satu dan pisau perak
dicium.
Pemimpin
pemuja setan bangkit dari singgasananya dan mengangkat tangannya, di mana
semua, termasuk aku bersujud dan menyembahnya. Dua imam menghilang di belakang
tirai hitam di belakang podium dan kembali dengan ayam jantan putih muda yang
dikeramatkan. Lehernya dipatahkan dan disembelih, lalu darahnya ditampung di
mangkuk perak. Lebih banyak nyanyian dan doa kepada setan mengiringinya. Udara
dipenuhi suasana jahat.
Pemimpin
pemuja setan mendekatiku dan menyayat lengan kiriku, lalu darahku ditampung di
mangkuk yang berisi darah unggas yang telah disembelih. Pisau kembali dicium
dan darah dicampur. Lalu, aku minum sebagian darah itu dan membuat sumpahku
kepada setan.
Selanjutnya,
aku mencelupkan jemariku ke dalam campuran darah dan menandatangani sebuah
perkamen. Dengan cara demikian, aku
menjual jiwaku kepada setan dan menjadi budaknya selama-lamanya. Sekarang,
aku benar-benar menjadi pemuja setan dan semua orang bergembira karena satu
lagi anak setan dilahirkan.
Orang-orang
itu mulai menjadi gila dan segala macam pemandangan jahat mengikuti. Banyak
kejahatan dilakukan malam itu. Aku terkejut bahwa aku ternyata diangkat sumpah
sebagai imam besar wanita, suatu kehormatan yang besar dalam lingkungan pemuja
setan. Saat aku memprotes bahwa aku tidak siap untuk tempat kehormatan seperti
itu, pemimpin pemuja setan mengatakan bahwa itu adalah permintaan Lucifer
sendiri dan is harus dipatuhi.
Imam agung Diana
Dalam
posisi ini, aku dapat melayani tuanku dengan lebih baik. Aku dapat menangani
bejana-bejana keramat dan berdiri di atas altar pemujaan. Aku dikenal sebagai
imam agung Diana. Aku merasa menjadi orang penting.
Dan
sepenggal percakapan yang terdengar di klub penari, aku telah menjadi seorang
pemimpin ajaran setan dan setan adalah tuanku. Aku bahkan mendengar suaranya
dan melihat wujudnya di depanku. Lebih dari sekali waktu, Lucifer menampakkan
wujudnya dalam bentuk bayangan hitam di hadapan seluruh pemuja setan di kuil.
Tidak ada yang tidak percaya bahwa itu betul-betul setan. Kami mendengar
suaranya berbicara kepada kami sebagai seluruh jemaat.
Kami
tahu apa yang dikatakannya: "Aku Lucifer, tuanmu. Aku berbicara kepadamu
dan bibirku. Turuti suaraku, Anak-anakku. Lakukan
segala kejahatan yang kauinginkan. Jangan takut - aku akan melindungimu
setiap waktu. Bersukarialah dalam kebebasan hawa nafsumu malam ini. Itu
menyenangkan di mataku." Kami semua patuh tanpa pertanyaan.
Kuasa ilmu hitam
Pada
zaman dulu, satu atau dua pemimpin memiliki kuasa dan Lucifer untuk melakukan
operasi pada diri mereka sendiri dan orang lain. Tidak ada obat yang digunakan
dalam operasi-operasi ini. Lebih jauh lagi, tidak ada bekas yang tampak pada
tempat di mana operasi dilakukan.
Kuasa
untuk masuk dalam keadaan kerasukan masih dipraktekkan hingga saat ini. Aku
juga dapat masuk dalam keadaan itu dan melihat aktivitas luar biasa dalam
lingkungan setan. ESP (Extra Sensori Perception) atau daya tangkap ekstra
adalah salah satu kemampuanku. Aku dapat dengan mudah membaca pikiran
orang-orang dan tahu apa yang mereka akan katakan atau lakukan.
Para
pembaca mungkin bertanya-tanya apakah mungkin seseorang yang sudah melangkah
dalam kuasa Iblis sepertiku dalam posisi sebagai imam agung dapat secara
mengherankan diubahkan kepada Tuhan Yesus Kristus. Namun, Alkitab mengatakan Yesus mati untuk setiap orang. Dia mati untuk
para pemuja setan juga.
Saudara
yang ingin membaca bagaimana terjadinya pertobatan Doreen Irvine, anda dapat
membaca di sini “Pertobatan Ratu Penyihir Eropa”
Catatan:
Perkembangan
teknologi, membuat segala sesuatu dapat di lihat, dibaca dan didengar. Hal ini
membuat ada banyak musik, filim, buku, majalah dan media TV dan Radio. Dengan
muda dapat mendengar ada penawan mencari jodoh, pengobatan iternatif, ingin
cepat kaya, musik, film yang berbauh ponografi dan TV yang seharusnya sebagai
saluran pendidikan, disalah gunakan hanya mencari keuntungan, tanpa harus
melihat nilai-nilai yang mendidik didalamnya. Hati-hati tidak ada yang nama
Ilmu Putih itu baik, padahal ilmu hitam dan putih sama saja kuasanya dari setan.
Setan
selalu menawarkan yang disukai oleh nafsu manusia yang membawa kepada
kebinasaan tetapi Tuhan Yesus datang untuk melakukan pendamaian atas setiap
dosa manusia di kayu salib. Amin
Sumber:
Diambil dari Judul Buku “Menghancurkan Ilmu Hitam, Kisah Pertobatan Seorang
Pemuja Setan. Penerbit ANDI
Kumpulan
Kisah Nyata:
"Kesaksian" mantan peramal dan ahli Hong Sui
No comments:
Post a Comment