Ketika saya membaca dari link the
beloved son, maka saya juga ingin membagikan di blog ini, karena kita harus
belajar alam roh. Kalau kita ingin menang di dunia nyata maka
kita harus menang terlebih dahulu di dalam dunia roh. Kali ini kita akan
belajar tentang roh teritorial yang menguasai suatu daerah. By Timothy M. Warner,
The Power Encounter and World Evangelization
Menghadapi
Roh-Roh Jahat Teritorial
Suatu
wilayah perang di mana saya mulai menanggapinya secara sungguh-sungguh adalah
konfrontasi roh-roh jahat yang berhubungan dengan lokasi-lokasi atau
bagian-bagian geo-politik tertentu. Konsep keseluruhan mengenai ilah bangsa di
dalam Perjanjian Lama dan referensi di dalam kitab Daniel mengenai penguasa
Persia dan Yunani (Daniel 10:13,20) memberikan kepada kita pandangan Alkitabiah
mengenai masalah ini serta pernyataan Yesus mengenai mengikat orang kuat dapat
juga diterapkan (Matius 12:29).
Saya
mulai percaya bahwa setan benar-benar memerintah satu roh iblis atau sepasukan
roh iblis ke dalam setiap bagian geo politik di dunia ini dan roh-roh itu
berada di antara pemerintah-pemerintah dan penguasa-penguasa. Dan kita berjuang
melawan mereka.
Konsep
ini pertama kali muncul ketika saya membaca tentang seorang misionaris yang
pergi ke desa orang Indian Amerika di Kanada. Seorang mantan misionaris untuk
tempat-tempat seperti itu mengatakan kepadanya bahwa setiba di sana sebaiknya
dia bersiap-siap untuk melakukan peperangan dengan roh jahat yang ada di desa
tersebut. Pandangan misionaris muda mengenai dunia dan latihan-latihan yang
dimilikinya tidak memberikan kepadanya kesiapan kearah itu, dan mereka hanya
masuk begitu saja ke dalam desa tersebut. Akan tetapi, tidak lama kemudian
istrinya sakit dan harus diterbangkan keluar. Anak muda tersebut sedang berdiri
seorang diri di kabinnya dengan membelakangi sebuah kompor untuk menghangatkan
badannya ketika dia mendengar sebuah suara yang buruk yang nampaknya berasal
dari pipa kompor. Tiba-tiba, sesuatu melompat ke atas punggungnya. Dan walaupun
dia tidak dapat melihat apa-apa, dengan susah payah akhirnya ia berhasil
berjalan ke arah sebuah kursi untuk kemudian duduk. Makhluk itu menyebut
dirinya sebagai roh jahat desa tersebut, dan peperangan pun terjadi.
Misionaris
tersebut cukup mengetahui untuk mengklaim posisinya di dalam Kristus, dan ia
berkata, 'Baiklah Setan, engkau penjaga Brochet, keluar dari tempat ini. Yesus
Kristus mengutusku kemari. Saya mungkin mati, tetapi saya tidak akan pergi
karena bersama Tuhan kita dapat mengalahkan maut.' Setelah berjuang selama tiga
puluh menit, dan mengklaim kemenangan Yesus di Kalvari, serta kadang-kadang
terengah-engah untuk bernapas, roh jahat itu pergi dengan cara seperti dia
datang. Misionaris itu tetap tinggal disitu untuk kemudian melanjutkan
pelayanannya.
Kita
tidak mengetahui bagaimana hubungan hal ini dengan masalah-masalah para
misionaris lainnya, karena hal ini tidak dapat dipahami di dunia nyata. Akan
tetapi, baru-baru ini terdapat beberapa kejadian menarik perhatian kita.
Sebagai contoh, ada sebuah kota yang terletak di antara perbatasan Brazil dan
Uruguay di mana jalan utama kota tersebut merupakan batas kedua negara.
Sebagian jalan tersebut adalah Brazil dan sebagian lagi Uruguay. Ralph Mahoney
dari World MAP bercerita tentang seorang misionaris yang berada di kota
tersebut dan kemudian membagi-bagikan traktat. Orang-orang yang ada di bagian
jalan Uruguay tidak mau menerimanya. Akan tetapi jika mereka menyeberang ke
bagian wilayah Brazil, orang yang tadinya menolak untuk menerima traktat itu di
Uruguay sekarang mau menerimanya dan bahkan sangat berterima kasih. Rasa ingin
tahu misionaris tersebut bangkit, dia mencobanya kepada beberapa orang lagi,
dan menemukan sikap yang sama.
Peter Wagner menuliskan :
Kemudian
pada saat misionaris tersebut sedang berdoa mengenai kejadian tersebut,
perkataan Yesus muncul ke dalam benaknya, tetapi tidak seorang pun dapat
memasuki rumah seorang yang kuat untuk merampas harta bendanya apabila tidak
diikatnya dahulu orang kuat itu. Sesudah itu barulah dapat ia merampok rumah
itu (Markus 3:27). Mungkinkah orang kuat di wilayah Brazil sudah diikat
sedangkan orang kuat di wilayah Uruguay masih memiliki kekuatan?
Konsep
ini nampaknya merupakan faktor kunci di dalam kegerakan kebangunan rohani luar
biasa yang sedang terjadi di Argentina. Ed Silvoso dalam tulisannya di Global
Church Growth melaporkan bahwa 3000 orang, dan mungkin sebanyak 8000 orang
setiap harinya mengambil keputusan untuk menerima Kristus di Argentina. Salah
satu bagian di dalam pendekatan penginjilan yang nampaknya merupakan hal yang
baru adalah peranan doa. Tidak hanya pasukan-pasukan doa yang terorganisir yang
mendukung para penginjil dan pendoa sebagai bagian utama di dalam
kebaktian-kebaktian, setidak-tidaknya salah seorang dari penginjil akan
berpuasa selama beberapa hari hingga dua minggu untuk mengikat 'orang kuat'
tersebut. Segera setelah Tuhan memberikan kepadanya jaminan bahwa
penguasa-penguasa telah diikat, ia mulai berkotbah dan hasilnya bisa saudara
saksikan sendiri. Ini merupakan ilustrasi dramatis dari pernyataan S.D. Gordon,
Doa syafaat memenangkan kemenangan atas penguasa, dan pelayanan mengambil
tempat setelah penguasa tersebut diusir.
Ada
beberapa bagian lainnya dalam pelayanan penginjilan di Argentina yang cukup
menarik. Salah satu diantaranya adalah penggunaaan tenda di mana orang-orang
yang dihinggapi roh jahat dilayani secara intensif. Jelas terlihat bahwa
kebanyakan para penginjil lebih memilih untuk menghindari konfrontasi atau
memberikan pelayanan kepada para pemuja roh, tetapi ketika tantangan tersebut
datang, kuasa Allah secara nyata didemonstrasikan dan banyak orang ditarik
datang kepada-Nya.
Saya
tidak menyarankan bahwa kita dapat pergi berkeliling ke tempat yang kita pilih
dan kemudian mengikat roh-roh yang menguasai tempat itu. Tetapi pendapat saya
adalah bahwa ketika Allah mengutus seorang misionaris untuk melayani di suatu
lokasi tertentu, misionaris dan gereja bisa mengklaim otoritas Tuhan kita atas
setiap roh musuh yang mengklaim teritorial itu bagi Setan.
Catatan
:
Orang
kuat merupakan salah satu oknum dari Efesus 6:12
Kumpulan
Kisah Nyata:
No comments:
Post a Comment