Alkitab
Berbicara Tentang Penglihatan
Beberapa
pertanyaan yang secara langsung timbul dalam pikiran saya ketika orang-orang
mendengar tentang penglihatan atau pergi ke surga adalah:
“Apakah ini
berlaku zaman ini?” “Apakah orang sungguh-sungguh mendapatkan penglihatan?”
“Bagaimana saya bisa mengetahui apakah ini dari Allah atau bukan?”
Kita memiliki suatu
acuan yang dapat menjelaskan semua pertanyaan yang ada, yaitu Alkitab. Pada hari
pentakosta, empat puluh hari setelah Yesus kembali ke surga setelah kebangkitannya
dari kematian, Rasul Paulus mengutip suatu nubuatan yang diucapkan ratusan
tahun yang lampau oleh Nabi Yoel. Petrus berkata bahwa nubuatan ini akan segera
di genapi. “Hari-hari terakhir” yang dimaksudkan oleh Yoel dan Petrus
sebenarnya telah dimulai pada hari Pentakosta, dan kini masih tetap ada sampai hari
ini. Dalam Kisah Para Rasul 2:16-18, Petrus menyatakan: “tetapi itulah
yang difirmankan Allah dengan perantaraan Nabi Yoël:
Akan terjadi pada hari-hari
terakhir -- demikianlah firman Allah -- bahwa Aku akan mencurahkan Roh-Ku ke
atas semua manusia; maka anak-anakmu laki-laki dan perempuan akan bernubuat,
dan teruna-terunamu akan mendapat penglihatan-penglihatan, dan orang-orangmu
yang tua akan mendapat mimpi. Juga ke atas hamba-hamba-Ku laki-laki dan
perempuan akan Kucurahkan Roh-Ku pada hari-hari itu dan mereka akan bernubuat.”
Anda bisa lihat
beberapa karakteristik dalam ayat Kitab Suci ini diidentifikasikan oleh Nabi
Yoel dengan “hari-hari terakhir,” hari –hari dimana kita hidup sekarang ini:
a) Allah akan mencurahkan Roh-Nya ke atas
seluruh manusia, berarti setiap orang akan dapat memiliki hubungan dengan kuasa
Allah dalam cara tertentu, kemudian diperhadapkan dengan cara mereka
memperlakukan dan menanggapi pribadi Yesus.
b) Suatu gelombang kuasa yang berikan
Allah akan turun atas pria dan wanita, muda dan tua, bahkan yang terendah
sekalipun. Termasuk juga apakah anda berpendidikan atau tidak, apakah anda
memiliki karunia-karunia tertentu atau tidak, Allah ingin menunjukan
keperkasaan dirinya melalui semua orang.
c) Bahkan anak-anak muda, mendapatkan
penglihatan-penglihatan, mimpi dan nubuatan.
Alkitab bukan
saja berjanji bahwa orang-orang akan mendapat penglihatan, tetapi juga berisi
kesaksian-kesaksian dari mereka yang telah mendapat penglihatan itu sendiri.
Dalam Yesaya 6:1, Nabi Yesaya melihat Tuhan duduk di atas takhta, tinggi, dan
menjulang. Nabi Yehezkiel, Yeremia dan Zakaria, yang memperkatakan firman Tuhan
kepada anak-anak-Nya, masing-masing juga mendapat beberapa penglihatan. Dalam 2
Raja-raja 2:11, Elisa secara jelas melihat Tubuh Nabi Elia terangkat ke sorga
oeleh kereta berapi.
Rasul Yohanes
ketika dibuang di Pilau Patmos, melihat sejumlah penglihatan Rohani yang telah
dicatat bagi kita di kitab Wahyu. Dalam kisah Para Rasul 10:9-16, Rasul Petrus
tidak sadarkan diri dan memiliki penglihatan tentang hewan yang tahir dan tidak
tahir. Penglihatan ini datng kepadanya tiga kali, dan Tuhan memberikan arti
dari penglihatan itu, bahwa baik orang Yahudi (yang “tahir”) dan orang-orang
bukan yahudi (yang “tidak tahir”) termasuk dalam rencana keselamatan Allah
melalui Putra-Nya.
Ada empat macam
penglihatan, sebenarnya ada lima, jika penglihatan “palsu” juga dihitung. Jenis
penglihatan antara lain:
1. Penglihatan
Terbuka
Selama
terjadi penglihatan ini indera seseorang tidak menjadi mati melaikan mereka
melihat secara langsung kedunia Roh; Allah telah membuka mata dan telinga
mereka secara jelas kepada dunia Roh. Salah satu contoh dalam Alkitab terdapat
pada Wahyu 4:1-2, dimana Yohanes mendapat penglihatan di Pulau Patmos: Kemudian dari pada itu aku melihat:
Sesungguhnya, sebuah pintu terbuka di sorga dan suara yang dahulu yang telah
kudengar, berkata kepadaku seperti bunyi sangkakala, katanya: Naiklah
ke mari dan Aku akan menunjukkan kepadamu apa yang harus terjadi sesudah ini.
Segera aku dikuasai oleh Roh dan lihatlah, sebuah takhta terdiri di sorga, dan
di takhta itu duduk Seorang. Dan Dia yang duduk di takhta itu nampaknya
bagaikan permata yaspis dan permata sardis; dan suatu pelangi melingkungi takhta
itu gilang-gemilang bagaikan zamrud rupanya.
Dan sekeliling takhta itu ada dua puluh empat takhta, dan di
takhta-takhta itu duduk dua puluh empat tua-tua, yang memakai pakaian putih dan
mahkota emas di kepala mereka.
2.Penglihatan
tidak sadar
Dalam
jenis penglihatan ini, indera manusia ditutup tetapi orang tersebut dapat
melihat kedalam dunia Roh. Rasul Petrus mengalami hal ini ketika ia memperoleh
sebuah penglihatan pada waktu berdoa diatas rumah, dalam Kisah Para Rasul
10:9-10: Keesokan
harinya ketika ketiga orang itu berada dalam perjalanan dan sudah dekat kota
Yope, kira-kira pukul dua belas tengah hari, naiklah Petrus ke atas rumah untuk
berdoa.Ia merasa lapar dan ingin makan, tetapi sementara makanan disediakan,
tiba-tiba rohnya diliputi kuasa ilahi.
3. Penglihatan
batin
Penglihatan
ini sering kali dibandingkan dengan
mimpi. Orang yang mengalaminya tidak melihat kedalam dunia roh, tetapi menerima
pewahyuan di dalam dirinya sendiri, didalam
pikirannya. Daniel 2:28, Nabi Daniel mengacu pada jenis ini ketika ia
menjawab Raja Nebukadnesar mengenai mimpi raja yang menganggu: di
sorga ada Allah yang menyingkapkan rahasia-rahasia; Ia telah memberitahukan
kepada tuanku raja Nebukadnezar apa yang akan terjadi pada hari-hari yang akan
datang. Mimpi dan penglihatan-penglihatan yang tuanku lihat di tempat tidur
ialah ini.
4. Penglihatan
pada malam hari atau mimpi
Hal
ini terjadi pada kisah maria dan yusuf dalam matius 1:20. Yusuf telah bertungan
dengan maria, tetapi saat itu maria sedang mengandung. Yusuf berencana untuk
meninggalkan maria secara diam-diam agar tidak mencemarkan nama maria, Tetapi
ketika ia mempertimbangkan maksud itu, malaikat Tuhan nampak kepadanya dalam
mimpi dan berkata: "Yusuf,
anak Daud, janganlah engkau takut mengambil Maria sebagai isterimu, sebab anak
yang di dalam kandungannya adalah dari Roh Kudus
Penglihatan-penglihatan
bukan saja berhubungan dengan kejadian-kejadian yang ada dibumi atau keinginan
manusia, tetapi juga mengenai rancana Allah yang besar yang ingin
dinyatakan-Nya. Sesungguhnya, penglihatan, mimpi, dan tanda-tanda yang berasal
dari Allah selalu menunjuk kepada Yesus dan apa yang Dia lakukan untuk menebus
dosa manusia. Semua bertujuan untuk meninggikan nama-Nya dan bukan
nama seseorang. Ketiga hal tersebut tidak pernah menawarkan jalan yang
“berbeda” menuju Allah, melainkan mengarahkan
manusia kepada Yesus, yang dikatan Yohanes 14:6 sebagai “jalan, kebenaran, dan hidup.”
Ketiga hal tersebut penuh dengan apa yang murni, baik, benar dan kudus, dan
tidak pernah menyeruhkan kita melanggar perintah dan hukum-hukum Allah.
Pasti setiap
kita ingin melihat Surga, tapi semua itu terjadi kalau Tuhan yang ijinkan semua itu
terjadi dalam hidup kita. Hanya Tuhan yang menentukan siapa yang dapat
menerimanya. Penglihatan dan mimpi di maksudkan untuk membantu rencana Allah
selanjutnya di bumi ini.
Kumpulan Firman Tuhan:
No comments:
Post a Comment