Sebab itu siapkanlah akal budimu,
waspadalah dan letakkanlah pengharapanmu seluruhnya atas kasih karunia yang
dianugerahkan kepadamu pada waktu penyataan Yesus Kristus. Hiduplah sebagai
anak-anak yang taat dan jangan turuti hawa nafsu yang menguasai kamu pada waktu
kebodohanmu, tetapi hendaklah kamu menjadi kudus di dalam seluruh hidupmu sama
seperti Dia yang kudus, yang telah memanggil kamu, sebab ada tertulis:
Kuduslah kamu, sebab Aku kudus. – 1
Petrus 1:13-16
Salah satu definisi kekudusan adalah
berada dalam keadaan murni. Dalam bahasa Ibrani, kudus adalah ” kadosh” artinya
naik lebih tinggi. Dalam bahasa Inggris, definsi kudus adalah “ cut above”
artinya di atas rata-rata. Tuhan memanggil kita untuk naik ke standar-Nya,
untuk hidup sebagaimana Dia hidup dan berpikir sebagaimana Dia berpikir. Inilah
panggilan Tuhan gereja-Nya: “ Kuduslah kamu, sebab Aku kudus”.
Orang yang sombong berpikir bahwa ia
dapat mencapai kekudusan dengan mengandalkan kekuatannya untuk mentaati
berbagai peraturan. Sebaliknya, orang yang rendah hati tahu bahwa ia tidak
dapat mencapainya. Ia bergantung pada anugerah dan kekuatan Allah; dan Allah
memberikan anugerah kepada orang yang rendah hati. Kekudusan adalah pekerjaan
anugerah Allah, bukan hasil kekuatan daging. Sebab tanpa kasih karunia Tuhan,
tidak ada orang yang mampu hidup dalam kekudusan. Namun demikian, seringkali
kita berpikir, apakah mungkin hidup kudus?
“ Karena itu, saudara-saudara demi
kemurahan Allah aku menasihatkan kamu, supaya kamu mempersembahkan tubuhmu
sebagai persembahan yang hidup, yang kudus dan yang berkenan kepada Allah; itu
adalah ibadahmu yang sejati.” – Roma 12:1
Dalam alkitab versi NKJ, “ibadahmu
yang sejati“ dikatakan sebagai ’’ your reasonable service“. Reasonable artinya
dapat dijangkau, berada dalam jangkauan kemampuan. Dengan kata lain, hidup
dalam kekudusan adalah kehidupan yang dapat dijangkau, dan merupakan kehidupan
Kristen rata-rata, bukan sesuatu yang mustahil. Nah, bagaimana kita dapat hidup
dalam kekudusan?
* Hidup dalam takut dan hormat akan Tuhan. Ibrani 12:28 berkata “ Jadi,
karena kita menerima kerajaan yang tidak tergoncangkan, marilah kita mengucap
syukur dan beribadah kepada Allah menurut cara yang berkenan kepada-Nya, dengan
hormat dan takut.”
* Belajar firman Tuhan, sebab firman adalah ilham Allah (2 Timotius 3:16 –
Segala tulisan yang diilhamkan Allah memang bermanfaat untuk mengajar, untuk
menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan dan untuk mendidik orang dalam
kebenaran). Dalam bahasa Gerika, ilham adalah “ Teos neuma” artinya nafas
Allah.
* Memperbarui pikiran dengan firman. “ Janganlah kamu menjadi serupa
dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaruan budimu, sehingga kamu dapat
membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah
dan yang sempurna.“ – Roma 12:2. Dalam bahasa Inggrisnya “ be transformed”
artinya menyeberang dari dunia, naik ke tempat yang lebih tinggi. Sekalipun
kita hidup di dunia, tetapi berjuang untuk bersikap sama seperti Tuhan.
* Fokus pada karakter Tuhan dan bukan pada peraturan-Nya. Karena peraturan
mematikan, tetapi karakter dan kasih karunia-Nya memampukan kita hidup kudus.
Law gives you the picture of holiness, but grace gives you the power to live
holy.
Ketika Tuhan beri perintah, maka Dia
juga akan memberikan kasih karunia-Nya agar kita mampu melakukan perintah-Nya.
Kuduslah kamu, sebab Aku kudus.
Kumpulan Firman:
No comments:
Post a Comment