Panca
indra kita yang sebelumnya diciptakan Tuhan untuk melihat hal-hal mulia dan
kudus; mengecap hal-hal yang suci, mendengar hal-hal yang
kudus; mencium hal-hal yang suci; akan menjadi najis dan cemar di tangan orang
yang pikiran dan suara hatinya najis dan cemar.
Bagi orang kudus mata
dipakai bukan melihat adegan-adegan yang najis, tetapi untuk melihat keagungan
Tuhan dan karya-Nya serta hal-hal yang bertentangan dengan Firman-Nya sebab
pikiran dan hatinya kudus, demikian juga dengan indranya.
Jadi, kudus tidaknya
apa yang dilakukan oleh seseorang terletak pada pikiran dan suara hatinya. Oleh
sebab itu, bagi mereka yang suara hati dan pikirannya najis harus diberi
rambu-rambu larangan ini berlaku bagi mereka yang belum lahir baru dan
mengikuti “dogeng-dongen Yunani dan hukum-hukum manusia yang berpaling dari
kebenaran”.
Tetapi bagi mereka yang
telah dilahirkan kembali dan supaya tidak kembali lagi ke dalam hidup lamanya, mereka harus memperbaharui pikirannya
dengan Firman Tuhan setiap hari. Tanpa memperbaharui pikiran dan hidup
dalam persekutuan dengan Tuhan, tidak mungkin bigi kita untuk hidup dalam
kesucian dan menuruti perintah-perintah Allah. Oleh sebab itu, cintailah yang
kudus dan suci.
Catatan:
Kesucian adalah sesuatu
yang sangat sulit kita bisa temui saat ini, ditengah-tengah lingkungan kita,
keluarga dan teman-teman. Tetapi itu tidak menjadi alasan buat kita, karena
didalam Tuhan tidak ada kegelapan. Karena kita tahu bahwa kita anak-anak
terang, kita dipercayakan Tuhan, untuk membawa terang Tuhan didunia ini. Ketika
kita sudah hidup dalam kebenaran Tuhan, jangan kita menjadi orang yang sering
menghakimi mereka yang berbuat salah, melainkan kita menegur mereka dengan
kasih. Karena ada orang yang tidak suka dengan cara hidup kita, tetapi kita
harus ingat bahwa Tuhan selalu mengutus kita di tengah-tengah kegelapan.
Bagi kita yang baru
mengalami pertobatan, kita mengalami kesulitan untuk dapat keluar dari dunia
lama kita. Bagaimana supaya kita jangan jatuh kedalam dosa yang sama adalah
dengan menjaga hubungan pribadi mereka dengan Tuhan. Hubungan pribadi dengan
Tuhan adalah kita memiliki waktu untuk berdoa, memuji dan membaca Firman Tuhan.
Hal ini kita harus lakukan setiap hari. Kebanaran Firman Tuhan akan mengajari
kita untuk dapat berbicara, ketika kehidupan kita yang lama berbicara kata
kotor, namun sekarang tidak lagi. Amin
Kumpulan Kisah Nyata:
No comments:
Post a Comment