Kesaksian
Bagian 2 tentang gereja setan (GS): Lahir tahun 1966 di
California, Amerika Serikat. Pelopor gerakan penyembahan setan yang
terorganisir bernama Anton Szandor LaVey. Sekte ini bersimbol baphomet yaitu
kepala kambing jantan pada pentakel terbalik dalam lingkaran. Kambing adalah
lawan domba (Mat. 25:31-46). Ujung bintang yang menggambarkan tanduk bermakna
Lucifer, sama tinggi dengan Allah.
Tiga ujung di bawah menggambarkan tritunggal iblis, ditengah Lucifer, di kiri anti-Kristus, dan di kanan nabi palsu. Tritunggal iblis ini lawan tritunggal Kristen. Di tiap sudut bintang ada lambang-lambang yang menggam-barkan lima lambang setan yaitu zombie, werewolf, dracula, vampire, dan shewolf. Berbeda dengan sekte-sekte Satanist yang umumnya bersembunyi dan bersifat rahasia, sekte LaVey bersifat terang-terangan dan ia mengangkat dirinya sebagai imam agung GS dan rajin mempublikasikan dirinya kepada umum.
Tiga ujung di bawah menggambarkan tritunggal iblis, ditengah Lucifer, di kiri anti-Kristus, dan di kanan nabi palsu. Tritunggal iblis ini lawan tritunggal Kristen. Di tiap sudut bintang ada lambang-lambang yang menggam-barkan lima lambang setan yaitu zombie, werewolf, dracula, vampire, dan shewolf. Berbeda dengan sekte-sekte Satanist yang umumnya bersembunyi dan bersifat rahasia, sekte LaVey bersifat terang-terangan dan ia mengangkat dirinya sebagai imam agung GS dan rajin mempublikasikan dirinya kepada umum.
LaVey menulis empat buku GS, yaitu 'The Satanic Bible'
(1969), 'The Satanic Rituals' (1969), 'The Complete Witch' (1972), dan 'The
Devil Note-book'. Dalam buku The Satanic Bible ada bab berjudul 'Wanted God
Dead or Alive.' Disitu diterangkan secara panjang lebar bahwa 'agama dengan
segala cinta kasihnya adalah proyeksi tidak terbatas dari rasa frustrasi
manusia. Satu-satunya kekuatan konkrit ada-lah kekuatan setan.' Beberapa sekte
lain yang ter-kenal adalah The Temple of Set, Order of the Black Ram, Werewolf
Order, Worlwide Church of Satanic Liberation, Church of War. Namun ada pula
sekte-sekte yang tidak terlalu dikenal dan mungkin karena sifatnya rahasia
seperti sekte Brotherhood, Our Lady of Endor Coven, Order Temple Satanic, The
Process Church of Final Judge-ment, The Satanic Orthodox Church of Nethilium
Rite.
Sejak kecil LaVey dikenal senang musik tetapi juga magic.
Antara 1950-1960 ia mendirikan Magic Circle dan memberi kuliah di rumah tentang
vampire, kanibalisme, dan lycantropi (manusia serigala). Lalu, pada tahun 1966
ia men-dirikan The Church of Satan yang dimaksudkan untuk menelanjangi
kemunafikan agama selama 2000 tahun. Organisasi aneh ini menyebut dirinya
"Organisasi pertama di muka bumi dan di sepanjang sejarah, yang secara
terbuka menyatakan mengabdi pada penerimaan terhadap fitrah sejati manusia,
yaitu binatang jasmaniah yang hidup di dalam kosmos, yang diresapi dan
dimotivasikan oleh kekuatan gelap yang disebut setan."
LaVey mengaku dirinya sebagai 'Prince of Darkness' dan
kelompok pengikut LaVey ini menyebut diri mereka sebagai 'kaum asing yang
terpilih dan elit', dan bahkan mengatakan 'Para pengikut setan adalah tuhan itu
sendiri.' LaVey juga mengeluarkan beberapa manifesto untuk warganya semacam
Hukum Allah tetapi isinya berlawanan. Ada sembilan pernyataan setan, ada
sebelas aturan setan di muka bumi, dan ada sembilan dosa yang harus dijauhi
setan. Di situ ia menekankan bahwa setan mewakili kebebasan. 'Setan mewakili
balas dendam, bukannya memberi pipi yang lain'. Karuan saja pemberontakan moral
dan kebenaran ini digandrungi anak-anak muda pada dasawarsa 60-an ketika
kelompok hippies mulai bangun.
GS menyebarkan doktrin yang diciptakan oleh LaVey
melalui, tulisan, rekaman dan video. Mereka mengaku punya media yang luas, dan
selama 33 tahun terakhir organisasi ini menggunakan beberapa nama seperti First
Church of Satan, Church of Satan, dan American Church of Satan. Nama lain di
luar itu disebutnya 'pendusta.' LaVey meninggal umur 67 tahun (29 Oktober
1997), dan ia digantikan oleh Blache Barton, pendeta wanita tinggi, yang juga
isterinya yang disebut Hyberia. Barton adalah ibu anaknya yang ketiga bernama
Satan Xerxes Carnacki LaVey.
Pada tahun 1970-an banyak grup-grup musik bertumbuhan
yang menggunakan idiom-idiom setan, seperti yang namanya Black Sabbath, Kiss,
Judast Priest, dan Sex Pistol.
Ibadat
Satanis
Satanisme cenderung mempunyai ibadat yang diisi dengan seks,
kekerasan, dan kebiadaban. Ibadat biasa diisi dengan ketelanjangan dan
penganiayaan. Ada upacara seperti jumat agung dimana ada laki-laki diseret
sampai di atas panggung dan kepalanya diberi mahkota duri dan dipaku di kayu
salib. Ia disiksa secara brutal, dicambuk dengan cemeti berkepala logam,
ditusuk, diselomoti api sampai sekarat. Bau dagingnya ter-bakar. Orang yang
hadir bersorak sorai, dan ia dikencingi pendeta. Tidak jarang upacara demikian
berkembang menjadi pembunuhan dan diteruskan dengan pesta seks gila-gilaan
antar pengunjung. Dan tidak jarang pula upacara dilengkapi dengan perngorbanan
bayi atau wanita dimana darahnya diminum sebagai pemujaan kepada setan dan
adalah sumber kekuatan hidup. Ibadat Satanis telah membawa banyak korban
kelainan kejiwaan.
Sondra yang berumur 30-an mencari pengobatan psikoterapi
karena mengalami depresi dan gangguan makan. Dari terapi ditemukan bahwa ia
terganggu pengalaman ritual ketika mengikuti ibadat setan dengan minum darah,
pengorbanan binatang dan manusia, pesta kanibal dan pemujaan setan. Di Amerika
Serikat masalah ini mencuatkan istilah 'Satanic Ritual Abuse' (SRA) yang
menunjuk pada pemaksaan kekerasan fisik, seksual, emosional dan kejiwaan pada
anak-anak oleh para anggota satanis. Jumlah laporan demikian mencapai lebih
dari seratus ribu. Di tahun 1992 Journal of Psychology & Theology menyebut
bahwa rata-rata pengobatan trauma korban satanisme mencapai 7 tahun. Di Manado,
berita menyebutkan ada korban beberapa wanita menjadi korban semacam itu dan ada
yang dijadikan pengantian Lucifer.
Perlu
Waspada
Lepas dari kesaksian-kesaksian mengerikan yang tentunya
mempunyai kebenaran, disadari bahwa kesaksian-kesaksian pribadi itu merupakan
campuran dari kenyataan dan fantasi, sehingga para konselor perlu berhati-hati
dalam menerima semua keluhan yang disampaikan dan mencoba membedakan mana yang
nyata dan mana yang fantasi. Tidak dapat disangkal bahwa ada korban satanis
tetapi kenyata-annya memang sering angka-angka itu dibesar-besarkan. Tujuh
tahun studi FBI di Amerika Serikat hanya menemukan sedikit bukti. Ini
menunjukkan bahwa rupanya Satanisme memang ada tetapi terbatas, dan para korban
dan mass media cenderung menggambarkannya secara bombastis dan berlebihan.
Kasus Manado perlu dihadapi dengan waspada, sebab seperti
laporan JJ di Jakarta di tahun 1993, keberadaan GS baru disinyalir, demikian
juga ada beberapa indikasi bahwa peristiwa GS di bulan April 1999 agak
dibesar-besarkan.
Tetapi lepas pula dari sudah masuk atau meluasnya
pengaruh GS di Indonesia yang perlu dicermati adalah bahwa promosi Satanisme
cukup gencar melalui:
(1) buku, film & video,
(2) pergaulan bebas, peredaran pornografi, minuman keras
dan narkotik, dan
(3) musik rock dan metal.
Juga ada faktor pendorang lain:
(1) keinginan muda-mudi mencoba hal baru dan yang
supranatural,
(2) keluarga 'broken-home', dan
(3) kosongnya iman dan kasih dalam keluarga dan gereja.
Karena itu tidak ada cara lain untuk menangkal pengaruh
Satanisme kecuali bertumbuh dalam iman dan kasih kekeluargaan di rumah dan di
gereja, dan bersenjatakan senjata-senjata rohani (Efs.5:10-20)
A m i n !
Bagian 3: Masuk gereja setan di Indonesia?
Kumpulan
Kisah Nyata:
No comments:
Post a Comment