Sungguh
menarik mengetahui bahwa Rasul Paulus terus bertanya, “Siapakah Engkau, Tuhan?”
diseluruh sisi kehidupanya. Dua puluh delapan tahun setelah pertobatannya, ia
masih berseru, “Yang kukehendaki ialah mengenal Dia” (Filipi 3:10). Sekalipun
paulus telah melihat Allah dalam berbagai macam penglihatan dan pewahyuan (kis.
26:16; 2Kor. 12:1), namun dari mulutnya ia masih mengucapkan suatu perkataan
pengenalan akan Allah yang yang lahir dari hatinya..?
Jadi, ada tingkat-tingkat pengenalan akan Allah. Jika seorang bertanya, “Apakah suadara mengenal presiden?”
Apakah saudara mengenalnya sebaik anggota-anggota kabinatnya atau senator-senator yang sering berbincang-bincang dengannya?
Jadi, ada tingkat-tingkat pengenalan akan Allah. Jika seorang bertanya, “Apakah suadara mengenal presiden?”
tanggapan
pertama kita ialah,”Tentu! Saya melihatnya setiap hari di TV, dan saya tahu
semua yang disampaikan itu penting.
“Tetapi,
apakah saudara pernah menjabat tangannya atau berbicara kepanya secara pribadi?
Apakah saudara mengenalnya sebaik anggota-anggota kabinatnya atau senator-senator yang sering berbincang-bincang dengannya?
Apakah
saudara mengenalnya sebaik istrinya? Tentu saja tidak!
Jadi, ada
tingkat-tingkat yang berbeda dalam mengenal seseorang, dan ini berlaku dalam
hubungan kita dengan Allah.
No comments:
Post a Comment