Friday, June 22, 2012

Dibawa Ke Surga

“Kata Yesus kepadanya: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya hari ini juga engkau akan ada bersama-sama dengan Aku di dalam Firdaus.” (Lukas 23: 43)
“Aku tahu tentang seorang Kristen; empat belas tahun yang lampau, entah di dalam tubuh, aku tidak tahu, entah di luar tubuh, aku tidak tahu, Allah yang mengetahuinya, orang itu tiba-tiba diangkat ke tingkat yang ketiga dari sorga. Aku juga tahu tentang orang itu, entah di dalam tubuh entah di luar tubuh, aku tidak tahu, Allah yang mengetahuinya, ia tiba-tiba diangkat ke Firdaus dan ia mendengar kata-kata yang tak terkatakan, yang tidak boleh diucapkan manusia (II Korintus.” (12: 2-4)

Pada suatu hari minggu pagi, seperti biasa ia beribadah di Gereja Isa almasih, Semarang. Gembala setempat sedang berkhotbah, dan beliau menyatakan bahwa jika kita sungguh-sungguh percaya kepada Tuhan Yesus, maka kita akan masuk sorga. Pikiran nakal Tjong Sian mulai muncul. Dalam hati ia berkata bahwa ia akan jumpai pendeta itu dan bertanya apakah ia sudah pernah ke sorga? Tiba-tiba ia mendengar suara yang tidak asing

lagi baginya: "Anak nakal! Ayo ikut Aku!" Betapa takutnya ia karena menyadari bahwa itu adalah suara Tuhan sendiri.

"Tuhan, aku kan sekedar ingin bertanya..." "Ya,...sekarang ayo ikut Aku!"

"Ke mana Tuhan...?"

"Ke sorga!"

Tiba-tiba ia terangkat naik, tetapi tubuhnya tidak ikut terangkat. Hanya roh dan jiwanya saja yang terangkat. Sementara ia terangkat, ia masih sempat melihat tubuhnya ada di bawah, duduk di bangku gereja. Lalu ia bertanya kepada Tuhan: "Apakah aku mati?"

"Tidak," jawab Tuhan.

"Tetapi tubuhku ada di bawah. Kalau ada orang yang tanpa sengaja mendorongnya pasti akan roboh."

"Tidak! tidak akan ada yang berani menyentuh tubuhmu."

Dan detik selanjutnya yang ia tahu adalah bahwa ia telah berada di firdaus bersama Tuhan. Suasana yang amat terang benderang, melebihi terang sinar matahari melingkupi firdaus. Dan kesejukan yang mampu masuk ke batin, yang jauh melebihi kesejukan pendingin ruangan, menyelimuti tempat itu. Sungguh pemandangan yang amat mentakjubkan. Kesadaran bahwa saat itu jiwanya ikut naik bersama rohnya nampak bahwa saat itu pikiran dunianya masih bekerja. Matanya menyapu sekitarnya. Ia mencari malaikat-malaikat cantik yang pernah didengarnya dari dongeng-dongeng. Dan aneh sekali, walaupun ia tidak mengatakannya, Yesus mengerti apa yang ada di benaknya.

Sambil tersenyum ia berkata: "Kamu di sini tidak dapat berpikir kotor atau jelek. Kamu tidak akan menemukan malaikat cantik di sini. Sebab malaikat itu tidak berjenis kelamin laki-laki atau perempuan."

Tepat seperti yang Tuhan Yesus juga pernah katakan: "Karena pada waktu kebangkitan orang tidak kawin dan tidak dikawinkan melainkan hidup seperti malaikat di sorga." 
(Matins 22: 30)

Tjong Sien begitu tersipu mendengar Tuhan membuka rahasia pikirannya. Lalu katanya: "Tuhan, di sini enak sekali."

"Inilah tempat yang Aku janjikan. Setelah kamu menyelesaikan tugasmu di dunia, kamu akan pulang naik ke firdaus."

"Tuhan, aku mau tinggal di sini saja. Aku tidak ingin kembali ke dalam dunia."

"Tidak, Aku hanya mau menunjukkan kepadamu agar kamu melihat dan mengalami. Setelah ini kamu harus kembali."

Maka pada detik kemudian Tuhan telah mengembalikkannya ke jasadnya yang sedang duduk di gereja. Saat ia membuka matanya, tepat pada saat yang sama pendeta itu selesai dalam penyampaian Firman Tuhan. la diangkat ke firdaus selama kurang lebih empat puluh lima menit. 

“Karena bagiku hidup adalah Kristus dan mati adalah keuntungan. Tetapi jika aku harus hidup di dunia ini, itu berarti bagiku bekerja memberi buah. Jadi mana yang harus kupilih, aku tidak tahu.  Aku didesak dari dua pihak: aku ingin pergi dan diam bersama-sama dengan Kristus -itu memang jauh lebih baik; tetapi lebih perlu untuk tinggal di dunia ini karena kamu.” (Filipi 1:21-24)

No comments:

Post a Comment