Ada satu kebiasaan unik
yang dilakukan oleh orang-orang Israel pribumi setiap menjelang akhir tahun.
Mereka punya tradisi untuk memakan buah berbentuk seperti apel yang sebelumnya
telah dicelup dan direndam beberapa di dalam wadah yang berisi madu. Tujuannya
supaya rasa manisnya meresap begitu dalam dan dapat di nikmati.
Bukan tanpa maksud
mereka menjalankan tradisi ini, karena mereka percaya bahwa hal ini seperti
tindakan profetis atau bersifat nubuatan mengenai tahun berikutnya yang akan
mereka jalani. Mereka harapkan agar orang-orang yang melakukan tradisi itu
menghasilkan hidup yang berbuah sesuatu yang manis dan menghasilkan sesuatu
yang baik dan bisa dirasakan oleh banyak orang.
Orang
Percaya
Kehidupan orang percaya
digambarkan sebagai pohon. Bukan pohon yang biasa atau pohon yang mati,
melainkan pohon yang menghasilkan buah yang baik, manis dan bisa menjadi berkat
bagi orang lain. Bahkan sebagai pohon, orang-orang dapat bernaung dan mendapat
keteduhan ketika berada di dekat kita.
Bagaimanapun keadaan
kita saat ini, panggilan untuk berubah masih berlaku bagi kita. Melalui
karakter, sikap, perkataan yang baik, penggunaan keuangan yang Tuhan berikan
kepada kita dengan bertanggung-jawab, atau melalui kehidupan kita memberkati
orang lain.
Ketika hidup kita
memberi “rasa”, maka orang lain akan melihat Yesus yang ada dalam diri kita,
dan disitulah kita bisa menjadi saksi untuk membawa orang kepada Tuhan. Apakah
hari-hari ini hidup kita sudah memberi buah yang manis bagi sekeliling kita?
Mari kita kembali mengingat hal ini, bahwa hidup kita ditentukan untuk
menghasilkan buah yang manis, bagi kemuliaan nama Tuhan.
Namun sayangnya
kadangkala kita tidak menyadari atau melupakan hal utama bahwa kalau kita hidup
berarti menghasilkan buah seperti yang Tuhan mau. Dan saatnya ketika Tuhan
memandang kita sebagai “pohon mati” atau dianggap tidak produktif, maka Allah
akan “memotong” dan bahkan akan “membuang” kita dari hadapan-Nya.
Rancangan
Baik dilakukan dalam
hidup kita di akhir tahun ini, kita mulai mempersiapkan diri kita untuk masuk di
tahun yang baru. Selain kita mengakhiri tahun ini kita dengan suka cita, bukan
kita melihat hasil dari akhir tahun, melainkan ucapan syukur kita karena kita
masih diberikan kesempatan ada di dunia ini. Kalau kita tahu bahwa anugerah dan
kasih karunia dari Tuhan masih diberikan secara cuma-cuma kepada kita.
Maka di tahun yang baru
kita akan mulai berjalan dengan meminta petunjuk Tuhan, supaya kita memulai
tahun yang baru dengan kemenangan di dalam Tuhan. Bukan karena kita bisa tetapi
itu semua karena anugerah Tuhan.
Kita telah banyak belajar
dari apa yang terjadi dalam hidup kita tahun ini. Ada yang namanya kemenangan yang
kita peroleh dan juga kekalahan. Semua itu menjadi pelajaran untuk kita untuk
masuk ditahun yang baru.
Kalau kemenangan yang
telah kita dapatkan maka ditahun yang baru kita harus berjuan lebih keras lagi
untuk mendapatkan hasil yang lebih baik dari tahun sebelumnya dan juga dapat
mempertahankannya. Karena banyak orang selalu ingin menang tetapi mereka lupa
bagaimana untuk dapat menjaga hasil yang telah mereka poroleh. Oleh sebab itu
jangan mau berjalan dengan kekuatan kita sendiri tetapi tetap bersandar kepada
Tuhan.
Kalau kekalahan yang
telah kita dapatkan ditahun ini, maka jangan sampai kita jatuh di tempat yang
sama atau sebaliknya kita kalah di medang pertempuran yang baru. Tetapi kekalahan
di tahun ini akan menjadi pelajaran untuk kita, supaya dapat memperoleh kemenangan
di tahun yang baru. Kita sudah belajar di tahun ini maka kita juga sudah tahu
cara mempersiapan diri kita untuk menghadapi peperangan di tahun yang baru.
Yang paling penting
adalah kita harus selalu tanya kepada Tuhan untuk menhadapi setiap peperangan,
benar kalau kita bisa belajar dari kemenangan dan kekalahan di tahun yang lalu.
Tetapi itu jangan menjadi patokan buat kita untuk mengambil keputusan. Karena
cara Tuhan bekerja tidak seperti cara bepikirnya kita. Karena kita tahu
kemenangan ada didalam Tuhan maka kita harus bertanya kepada Tuhan baru kita
bertindak. Amin
Kumpulan Kisah Nyata:
No comments:
Post a Comment