Kesakisian “dibawah ke surga” Ibu Margaretha Yohana Elizabeth

Kelainan Panca Inderaku
Aku dibesarkan ditengah-tengah keluarga Kristen yang biasa-biasa saja. Keluargaku memiliki kehidupan yang tidak spektakuler. Tidak pernah kudengar ditelingaku kata-kata mujizat ataupun sorga dan neraka.

Kehidupan agama yang dianut keluargaku tidak beda dengan penganut agama-agama yang lain, rasa-rasanya tidak ada "greget"nya. Tapi puji Tuhan sejak kecil Tuhan sudah membawaku ke dalam perkara-perkara ajaib bahkan sekaligus peristiwa-peristiwa yang sangat menakutkan.

Sebagai seorang gadis yang menginjak remaja aku sudah dapat melihat malaikat-malaikat Tuhan bahkan aku dapat menyaksikan wujud dari kuasa-kuasa kegelapan, yang tidak jarang membuat mamiku marah besar, mungkin ia pikir aku bercanda tetapi bagi mataku yang tidak dapat dibohongi oleh siapapun aku melihat betapa banyak kuasa kegelapan dan malaikat-malaikat ada di sekitar manusia yang hidup di muka bumi ini.

Aku tidak perduli orang lain bilang aku punya panca indera keenam atau keberapa bergentayangan ingin mendekati manusia yang hidup. Pengalaman pertamaku waktu itu aku berumur enam belas tahun, waktu itu sore hari kira-kira jam enam aku menyaksikan seorang yang berdiri didekatku.

Kupikir ada maling atau orang jahat, tetapi setelah kulihat dan kuperhatikan dengan benar-benar maka orang tersebut tidak punya kepala tetapi aneh dilehernya ia menghisap rokok.

Kontan saja aku lari tunggang-langgang kucari mamiku dan aku berteriak ketakutan. Namun sejak penglihatan itu seringkali aku melihat penglihatan yang lain dan lama kelamaan aku tidak takut lagi. Untuk kisah yang menakutkan ini aku sengaja tidak menceritakan di tempat ini, aku ingin mengisahkan bagaimana Tuhan membawaku ke Sorga dan memperlihatkan lorong-lorong neraka dan para penghuninya.

Dibawah ke surga
Sering kali Tuhan menampakkan diri kepadaku untuk membawaku ke Sorga atau ke neraka. Aku tahu bahwa kehadiranNya bukan karena aku orang yang rohani atau lebih baik dari pada orang lain.

Sebab pengiringanku ke gereja waktu itu tidak seaktif sekarang, bahkan waktu itu aku masih terikat dengan berbagai macam ikatan, aku seorang perokok berat bahkan terkadang aku minum-minuman keras. Namun Tuhan tidak menampakkan diri di dalam bentuk aslinya agar membawaku ke dalam pertobatan yang lebih serius lagi sebab mereka yang ada di neraka aku menyaksikan sangat menderita dan neraka tempatnya orang-orang berdosa sepertiku, tetapi puji Tuhan sekarang Tuhan sudah membebaskanku dari berbagai macam ikatan-ikatan tersebut.

Apa yang aku saksikan sungguh nyata, dan lebih nyata dari alam jasmani ini, sebab suasana di alam roh di seberang sana sangat terasa, bila indah setiap orang dapat menikmati keindahannya, bila menderita, mereka juga merasakan penderitaan yang amat sangat, Alkitab mengatakannya ada ratap tangis dan kertak gigi.

Peristiwa yang tidak dapat aku lupakan sampai saat ini adalah ketika aku berusia 16 tahun, pada waktu itu aku mengalami sakit usus buntu. Penyakit ini nampaknya ringan dan semua orang yang mengalaminya tidak menganggap penyakit yang membahayakan.

Namun berbeda dengan apa yang aku alami, penyakitku ini membawaku ke meja operasi di RS Elizabeth Medan dan setelah mengalami operasi, aku dinyatakan mati oleh Dr Tan, sebab orang bilang aku tidak sadarkan diri dan tidak bernafas dari jam 9 pagi sampai jam 5 sore.

Namun sebaliknya apa yang terjadi padaku sangat berbeda, rohku terangkat dan aku menyaksikan tubuhku tergeletak tak berdaya, aku terangkat naik bersama Tuhan Yesus Kristus.

Aku menyaksikan pemandangan yang sangat indah, rumput hijau terbentang luas dan rumput hijau itu memiliki ketebalan yang tidak pernah aku saksikan di muka bumi. Pemandangan bunga dan air mancur yang begitu indahnya, terasa aku tidak akan ingin kembali ke bumi ini, dan aku juga menyaksikan domba-domba yang memiliki bulu putih seperti salju dan sangat bagus.

Aku menyaksikan banyak orang yang berjubah putih tak terhitung jumlahnya mereka sedang memuji-muji Tuhan dengan pujian Glori dan Haleluya. Dan rupanya apa yang dilakukan anak-anak Tuhan, ketika memuji dan menyembah Tuhan di gereja tidak berbeda dengan apa yang terjadi di balik sana.

Pada waktu itu Tuhan Yesus membawaku untuk bertemu Abraham, namun karena ketidakpengertianku,  maka aku tidak begitu tertarik kepadanya, hanya perkataannya yang aku ingat bahwa ia berkata:"Engkau lihat anakKu, begitu indah ciptaan Bapa di Sorga." Tidak lama sesudah aku berjumpa dengan Abraham, Tuhan Yesus membawaku kembali ke dunia tempat jasadku berbaring.

Pengalaman rohani yang pertama ini tidak membuatku lebih tenggelam ke dalam pelayanan dan kasih Tuhan serta rajin ke gereja.. Amin
Sumber: http://yehudaministry.blogspot.com/


Kumpulan Kisah Nyata:

Comments

Popular posts from this blog

Manusia Lama dan Manusia Baru

Mukendi, Mantan Dukun Terkenal di Afrika

Profile Daud Tony "Mantan Dukun Indonesia"