Kotbah Pdt.Petrus Agung, Gereja JKI semarang
Kita bisa menawar maju-mundurnya sebuah peristiwa
dengan jalan berdoa kepada Tuhan. Tapi jika sudah ditetapkan maka tidak bisa dibatalkan manusia.
Kitab Matius pasal 24-25 adalah rangkaian pengajaran Yesus tentang akhir jaman,
dan terbagi menjadi 2 bagian:
a) Tanda-tanda yang akan terjadi sebelum Tuhan datang
yang kedua kali. Bagian ini tidak bisa
diubah dan harus terjadi.
b) 4 perumpamaan yang merupakan nasehat Tuhan pada
kita: bagaimana sikap kita dan apa yang harus dilakukan untuk menyambut kedatangan Tuhan.
Tidak ada gunanya mengerti tanda-tanda kedatangan
Tuhan jika kita tidak punya sikap hati dan kesiapan.
Bagi
orang yang tidak siap, kedatangan Tuhan yang kedua kali
adalah malapetaka besar, tapi merupakan berkat besar bagi mereka yang siap.
Baca di Mat 25: 25-30 – Hamba ke-3 mendapat 3 predikat buruk
dari tuannya: jahat, malas, tidak
berguna.
Ilustrasi
Saat seseorang Kristen bekerja dan berbuat
kesalahan, maka akan ada perkataan: "Kristen koq begitu?". Artinya
masyarakat memberi standar bahwa orang Kristen harus seperti Kristus.
1. Predikat pertama: jahat
Dalam Alkitab bukan ini satu-satunya hamba mendapat
predikat jahat.
Baca di Mat 24: 45-51
"Who then is a faithful and wise servant, whom
his master made ruler over his household, to give them food in due season? (Mat
24: 45, NKJV)
Household : rumah tangga dalam pengertian luas, dan
secara keseluruhan. Akar katanya dari therapy, artinya suatu proses untuk
perbaikan menuju kesembuhan.
Perumpamaan ini adalah peringatan (warning) bagi
semua orang. Ada hamba yang setia dan bijaksana. Hari ini sulit untuk mencari orang yang setia. Tuhan mencari
orang-orang yang setia dan bijaksana, untuk diangkat. Orang ini akan Tuhan
pakai untuk menyembuhkan-memulihkan-memberi makan hamba-hamba Tuhan yang lain.
Saat seseorang mulai diangkat hatinya bisa berubah.
Kejahatan ada di dalam hati seseorang dan tidak terlihat pada awalnya, bahkan
orang itu sendiri sering tidak menyadarinya. Saat ada kejadian yang menekan,
sifat itu tiba-tiba keluar.
Contoh:
Saat seseorang miskin, tidak punya apa-apa dan
menderita, lalu ada orang memaki dan memfitnah, dia tidak membalas, hanya
menangis di depan Tuhan. Orang melihat bahwa dia orang yang baik. Suatu kali
hidupnya dipromosi Tuhan dan jadi kaya. Begitu diangkat, punya kuasa dan uang,
saat mengalami hal yang sama dengan masalah di masa lalu (dimaki dan difitnah),
tiba-tiba tanduk-taring-cakarnya muncul, memanggil pengacara, menuntut orang
yang menekan supaya masuk penjara.
Saat tertekan maupun diberkati, hati-hati dengan
respon hati, karena kejahatan bisa muncul.
Kejahatan yang diceritakan Alkitab:
# Kain membunuh Habel
# Saudara-saudara Yusuf ingin membunuh Yusuf
Saat orang tidak mencapai titik ekstrim tertentu di
hidupnya, belum terbuka siapa dirinya sebenarnya.
Jangan ada kejahatan dalam hati kita.
Saat ada orang-orang yang hidupnya tergantung pada
kita, maka kita harus berhati-hati, karena kita akan jadi orang yang menuntut
orang lain.
Contoh:
Seseorang memberi dana rutin bea siswa pada anak
panti asuhan. Saat si anak terima rapor, ternyata nilai pas-pasan. Orang ini
mulai marah, dan mengancam untuk men-stop bea siswa.
Di awal orang ini niatnya murni, termasuk orang yang
setia dan bijaksana. Saat si anak mulai bergantung pada bea-siswa, timbul
tuntutan, tidak lagi murni menolong orang yang tidak beruntung. Motif-nya
bergeser jadi mengontrol. Ujungnya si anak disuruh bekerja di rumahnya.
Saat kita bisa berbuat banyak bagi orang lain,
sebenarnya Tuhan sedang mengangkat kita, dan tujuannya supaya kita men-therapy
orang lain.
Kejahatan artinya saat diangkat, tidak ada lagi
belas kasihan.
maka tuan hamba itu akan datang pada hari yang tidak
disangkakannya, dan pada saat yang tidak diketahuinya, dan akan membunuh dia
dan membuat dia senasib dengan orang-orang munafik (Mat 24: 50-51a)
Munafik artinya seperti aktor memainkan peran
tertentu. Di setiap saat perannya berubah.
Aktor di jaman awal.
Drama Yunani ditampilkan di Amphitheatre. Banyak
drama hanya dimainkan oleh 1 orang pemain. Di tengah panggung ada cekungan
kecil sebagai pusat. Setiap kali aktor itu bergeser ke salah satu posisi, maka
suaranya berubah, sehingga bisa memerankan berbagai peran.
Jangan bermain sebagai aktor di hadapan Tuhan. Tuhan
melihat yang di hati. Kita harus punya
ketulusan dan apa adanya di hadapan Tuhan.
2. Predikat ke-2: malas
Seringkali kemalasan kita berasal dari ketakutan.
Ketakutan bisa melumpuhkan kita, sehingga kita tidak melakukan apa yang
seharusnya menjadi kewajiban kita.
Ada 2 ketakutan dalam gereja yang harus diperangi:
ketakutan untuk memberitakan Injil, dan ketakutan untuk menjalankan uang Tuhan.
2.1.
Ketakutan untuk memberitakan Injil
Apapun yang menakutkan dan tidak dalam kendali kita,
akan mengendalikan dan melumpuhkan kita.
Ilustrasi
Di National Geographic ada program tentang seorang
pawang anjing bernama Cesar, dari California. Saat anjing berulah, yang pertama
kali dididik adalah pemiliknya. Anjing yang bermasalah selalu berusaha berjalan
di depan tuannya. Cara mengatasi: pemilik anjing harus berjalan di depan si
anjing.
Saat ketakutan kita biarkan menguasai kita, maka
semua bermasalah. Tapi saat semua kita kendalikan dengan otoritas Tuhan, maka
semua terkendali.
Contoh memberitakan Injil
*Ada seseorang yang hadir di KKR, bajunya hitam-hitam,
memakai akik hitam, memakai blankon. Segera ada pasukan doa yang mendatangi,
berperang, lalu di wawancara. Awalnya mengaku diundang Mahanaim, tapi kemudian
terbukti bohong.
*Seorang ibu punya banyak jimat. Dia mimpi
diperintahkan "harus ke Holy Stadium untuk bertemu Hengky". Saat
bertemu p Hengky, ditanyai, lalu dipimpin terima Tuhan Yesus, dan segera akan
dibabtis. Ibu ini juga menyerahkan semua jimatnya.
Tidak banyak orang yang bisa menghadapi dan
meng-handle masalah-masalah seperti ini. Ketakutan bisa membuat kemalasan:
takut jika jadi ribut atau jadi masalah.
2.2.
Ketakutan untuk menjalankan uang Tuhan.
Semua yang Tuhan berikan kepada kita selalu disertai
tanggung-jawab: menjadi berkat bagi yang lain.
Kesaksian menjalankan uang Tuhan:
Pdt. Petrus Agung akan khotbah ke Sion Cirebon. Seseorang
menelepon untuk memberkati dan minta no rekening. Ternyata jumlahnya sangat
besar (1M). Pdt. Petrus Agung bertanya kepada Tuhan untuk apa uang itu, tapi tidak ada
jawaban. Peristiwa ini 2-3 hari menjelang peperangan rohani di Monas.
Setelah berdoa di puncak Monas, Pdt. Petrus Agung didatangi
sie transportasi yang minta didoakan. Sie transportasi butuh 1M, tapi uang
belum ada sama sekali. Tuhan berkata: "ucap syukur, karena Tuhan sudah
kirim dananya". Pdt. Petrus Agung serahkan dananya.
Pdt. Petrus Agung merasa jadi orang aneh karena tidak ada rasa
sayang terhadap uang itu, malah merasa bahagia karena bisa menjalankan uang
Tuhan.
Saat keuangan jadi hal yang menakutkan kita, maka
mamon akan mengendalikan hidup kita.
3. Predikat ke-3: tidak berguna
Yesus mengajarkan setelah kita melakukan semua tugas
kita:
Demikian jugalah kamu. Apabila kamu telah melakukan
segala sesuatu yang ditugaskan kepadamu, hendaklah kamu berkata: Kami adalah
hamba-hamba yang tidak berguna; kami hanya melakukan apa yang kami harus lakukan."(Luk
17: 10)
Predikat "tidak berguna" yang diberikan
pada hamba ke-3 berbeda dengan ayat di atas.
Tidak berguna = un-profitable, tidak memberi manfaat
dan keuntungan apapun bagi kerajaan Tuhan.
Apakah hidup kita sudah bermanfaat dan menguntungkan
kerajaan Tuhan ?
Kesaksian
Seorang anak berusia 3 tahun menerima pengelihatan:
Tuhan Yesus datang, dan minta mamanya membuka pintu. Saat pintu dibuka, si anak
membungkuk menghormat. Dia lakukan itu karena diajari oleh malaikat yang
berjalan di depan Yesus. Si mama minta si anak menanyakan bagaimana cara supaya
diangkat. Tuhan Yesus jawab: si anak harus minta mamanya untuk diceritakan
Alkitab, lalu juga harus melayani. Lakukan apapun yang dia sudah mampu lakukan.
Hidup
kita harus punya manfaat bagi kerajaan Tuhan.
Lakukan apapun bagi kerajaan Tuhan, dari hal
terkecil hingga terbesar, tapi semua harus keluar dari hati terdalam. Maka
artinya kita jadi hamba yang berguna bagi kerajaan Tuhan
Menjelang Tuhan datang, kita harus didapati Tuhan
tidak jahat, setia, bijaksana, tidak ada kemalasan karena ketakutan, dan hidup
kita bermanfaat bagi kerajaan Tuhan.
Kata "hineni" arti literalnya ini aku.
Arti yang lebih dalam: ini aku hambaMu, bukan karena dipaksa, tapi karena kita
mencintai Tuhan. Lakukan semua karena cinta pada Tuhan.
Sumber: minyakcadangan.blogspot.com
Dengar
penjelasan tentang Pengangkatan:
Kumpulan
Kisah Nyata:
No comments:
Post a Comment