Ketika
Anda membaca kesaksian ini yang menceritakan tetang seorang Laskar Jihad. Kalau
Anda membaca kesaksian ini dipastikan Anda membaca sampai selesai, supaya dapat
mengerti pesan yang disampaikan dari kesaksian ini. Cerita ini disampaikan oleh
Vero, perjajalan dengan menggunkan kapal laut. Selamat membaca?
Naik kapal KM Umsini
Saat
itu sekitar tahun 1998 (saat Situbondo bergolak).. saya pindah ke Jakarta dan
saya berangkat dengan satu teman perempuan namanya Gaby Kaweingian.
Kami
berdua naik KM Umsini dan ambil tiket kelas ekonomi saja, karena kelas I dan II
sudah penuh. Waktu pindah, koper saya cukup banyak ada 6 item, maklum pindah
kota.
Kemudian
kapal bergerak meninggalkan pelabuhan Bitung dan suasana di atas kapal
sangatlah ramai. Dan agak sore terdengar pengumuman dari kapten kapal bahwa di
ruangan makan ada kebaktian untuk umat nasrani.
Kebetulan
saya dan Gabby tidak ikut, kami memilih tetap beristirahat di tempat kami.
Saat
saya lagi asik atur barang-barang bawaan saya, tiba tiba ada satu pemuda dekati
saya, dan bertanya “Non, kok ngga ikut kebaktian? emangnya non bukan nasrani
ya..?” Saya menoleh dan melihat pemuda itu. Saya bilang, ”Saya orang kristen,
tapi saya tidak ikut kebaktian. mau istirahat aja di sini”
Lalu
kami berkenalan dan dia bilang namanya Suhardi dan dia beragama Islam (dia
belum bilang ke saya kalau dia salah satu ketua laskar jihad)
Dan
dia ajak saya bercakap-cakap hampir tiga jam lamanya. Teman saya Gabby tetap
disamping saya sambil berbaring. Dan Suhardi ama teman-temannya ikut dengar
percakapan kita berdua.
Dia
bilang dia sering lihat di dinding-dinding rumah orang Kristen banyak
gambar-gambar nabi Isa. Lalu Suhardi bertanya sama saya “Non Vero, kenapa ada
istilah Tritunggal? Kenapa Tuhan orang Kristen ada 3 (Allah Bapa, Yesus dan Roh
Kudus)... Dan saya jelaskan bahwa Allah Bapa itu siapa, Yesus itu siapa dan Roh
Kudus itu siapa.
Kenapa orang Kristen yakin mereka
selamat?
Dia
mulai bertanya agak banyak, dan saya mulai merasakan bahwa dia mau menguji
saya.Dalam hati saya berdoa “Tuhan berikan hikmat kepada saya untuk menjawab
pertanyaan-pertanyaannya.”
Suhardi
bertanya lagi, ”Kenapa orang Kristen yakin mereka selamat?” Saya bilang “Orang
kristenpun belum pasti selamat, karena tidak ada agama yang menyelamatkan. Semua
agama baik, tapi yang menyelamatkan kita adalah Tuhan Yesus .”
Suhardi
penasaran, ”Jadi saya tidak selamat?” saya jawab, jika kamu tidak percaya Yesus sebagai Tuhan
dan Juruselamatmu, kamupun tidak selamat.”
Dia
tanya, ”Kenapa non Vero yakin aku tidak selamat?” saya jawab,”Karena di bawah
kolong langit tidak ada nama lain yang didalamnya kita beroleh keselamatan,
kecuali hanya di dalam nama Yesus. Jadi jika kamu Suhardi ngga percaya sama
Tuhan Yesus, kamu tidak masuk surga.”
Dan
banyak lagi dia kasih pertanyaan sama saya, dan puji Tuhan hikmatNya mengalir
terus tiap dia selesai bertanya.
Kami laskar jihad
Kemudian
sejam kemudian, saya bertanya sama dia dengan hati-hati “Suhardi, kamu dengan
siapa di kapal ini?” Dia menunjukkan beberapa temannya yang semua laki-laki
bahkan ada satu bapak yang agak serem kumisnya lebat kayak pak Raden , menatap
tajam sama saya tanpa senyum. Saya hanya melihat sekilas aja tidak berani
ngeliat lama-lama ... dan saya tanya lagi sama Suhardi, ”Kamu dan kawan-kawan
islam dari golongan mana? NU atau Muhamadiyah ...?”
Dan
Suhardi menjawab, “Kami laskar jihad.”
Saya
tercekat dan tertegun lama sekali..“Kamu laskar jihaad??”
Suhardi
bilang “Iya, kami sedang menuju satu tempat untuk berjihad.”
Saya
terdiam lama, dan mulai agak tegang. Saya genggam tangan Gabby dan berbisik
sama Gabby,”Gab, jangan tinggalin saya di sini. Pokoknya jangan kemana-mana
yah.” Kita berdua saling genggam tangan dan dalam hati mulai terus berdoa ... ”Tuhan
Yesus, apakah malam nanti saya akan jadi almarhumah? Tuhan lindungilah saya dan
Gabby...”
Saya
bilang sama Gabby, ”Gab, karena terlanjur cerita tentang Yesus, kita harus
terus cerita semua tentang Tuhan Yesus. Yang penting dia orang tahu, hanya
Yesus satu-satunya Juruselamat !” Dan Gabby mengiayakan..
Lalu
saya bilang sama Suhardi,”O ya, tapi kita berteman kaan...? Kita bersahabat
kaan?” dan Suhardi bilang, ”Iya, kamu dan temanmu baik, dan saya suka berteman
dengan kamu”… Saya menghela nafas lega, walaupun dalam hati masih cekat
cekot... sport jantung.
Kenapa orang Kristen itu kok yah
tetap sabar?
Lalu
Suhardi bertanya, ”Non Vero, kenapa yah orang Kristen itu kok yah tetap sabar,
diam saja walaupun sudah dibakar gerejanya, sudah dianiaya, ditekan, dan lain
lain?"
Saya
bilang, ”Karena
Tuhan Yesus mengajarkan kita tentang Kasih, kita harus mengampuni
orang yang menyakiti kita, dan jangan membalas yang jahat dengan yang jahat. Kalau
pipi kiri ditampar, ngasih pipi kanan.”
Dan
saya bertanya, ”Kenapa kalian berjihad? Bukankah membunuh itu dosa?”
Suhardi
menjawab,”Mereka
diajarkan berjihad karena bakal dapat pahala masuk surga. Apalagi
kalau mereka jihad sama orang Kristen. Jika mereka dapat kepala pendeta, mereka
dibayar seharga 50 juta, dan kepala orang kristen biasa 25 juta.”
Saya
terkejut setengah mati, dan saya tanya,”Jadi kepala saya ini harganya 25 juta? ”...
Suhardi bilang, ”Iya. Dan mereka berjihad juga kepada sesama mereka sekalipun
sesama muslim. Pokoknya jika ada yang menentang mereka, mereka siap berjihad
sampai mati.”
Wah
teman-teman, saya sangat ngeri dengar penjelasannya yang begitu santai.
Apakah kami selamat?
Lalu Suhardi
bertanya, ”Menurut non Vero, apakah kami selamat?”
Saya
bilang, ”Ngga, jika
kamu dan kawan kawan tidak percaya sama Yesus sebagai Tuhan dan juruselamat,
kalian tidak selamat.”
Suhardi
penasaran lagi, ”Kenapa non Vero bilang begitu?”
(Dalam
hati saya berdoa sama Tuhan Yesus ... ”BAPA, aku harus sampaikan semuanya
tentang kebenaranMu, inilah waktunya. Lindungilah saya ya BAPA.”)
Lalu
saya menjawab, ”Suhardi, kamu harus tahu bahwa di dalam Alkitabnya orang
Krsiten dituliskan di bawah kolong langit ini tidak ada nama lain yang
menyelamatkan, selain di dalam nama Yesus.”
Suhardi
manggut-manggut… suasana disekitar tempat kami duduk sudah hening, semua
teman-teman laskar jihadnya ikut mendengar dan muka mereka seram sekali
teman-temanku ...
Aku
sudah nekat, sudah kepalang tanggung untuk berhenti cerita tentang Yesus.
Aku
udah pasrahkan hidupku sama Tuhan Yesus saat itu.
Dan
Suhardi bertanya tentang siapa Roh Kudus, dan siapa Anak ..? dan siapa nabi Isa
itu..? Saya bilang Nabi Isa itu adalah Tuhan Yesus yang kalian aniaya itu.
Dialah Juruselamat dunia.”
Dan
Tuhan kasih saya hikmat untuk menjelaskan semua...
Tapi
badan saya sudah berkeringat dingin, membayangkan mau istirahat malam nanti
apakah kepala saya masih utuh atau tidak nantinya ... Oh my Lord.
Usai
bercakap-cakap selama 3 jam, saya berbaring dengan Gabby di kasur busa kami,
dan koper-koper saya bikin jadi pembatas dan pagar dengan penumpang yang ada di
sebelah kami.
Saya
melamun, memikirkan nasib kami berdua, karena saya sadar di sekeliling tempat
kami rupanya kelompok jihad yang diketuai Suhardi berada. Dan saya sudah bilang
kebenaran tentang YESUS TUHAN.. dan saya lega bisa cerita semuanya pada dia.
Wah
teman-teman selanjutnya mujizat terjadi.... Tuhan melindungi saya dan Gabby
dengan kasihNya.
Saat
pengumuman makan malam tiba, tiba-tiba Suhardi menghampiri tempat saya dan
memanggil nama saya, ”Non Vero, udah lapar belom?”
Saya
terkejut dengan suaranya. Seperti mendengar suara petirrr..
Saya
duduk di atas kasur dan saya bilang, ”Sebentar lagi... soalnya masih antri
banyak penumpang”.
Dan
Suhardi bilang, ”Mari non ticketnya... biar saya saja yang ambilin makanannya
non Vero ama non Gabby.”
Saya
kaget dan natap dia lama-lama... beneran nih pendengaran saya? Tumben dia baik
ama kami berdua..?
Dan
dia tersenyum, "Lho teman-temanku... kan kita bersahabat.”
Saya
ikutan tersenyum. “O iya yaaa, ini ticket kami. Makasih yah Suhardi mau bantuin
ambil makanan kami.”
Dan
setengah jam kemudian, Suhardi datang membawa dua piring makanan kami dan
ticket kami dikembalikannya. Saya ucapkan terimakasih dan saya dengan Gabby
makan dengan lahap...
Mujizat berikut Tuhan nyatakan
Lalu
mujizat berikut Tuhan nyatakan lagi... saat mau istirahat malam.
Lampu
di atas kepala kami cukup silau walaupun kami sudah memejamkan mata.
Tiba-tiba
Suhardi datang dekati tempat kami membawa sobekan kertas kardus dan dia bilang,
”Permisi non Vero... saya mau nutupin lampunya supaya non Vero dan non Gabby
ngga silau kalau mau istirahat.”
Saya
terkaget-kaget dengan kebaikan si Suhardi. Saya hanya mampu bilang makasih yah
Suhardi.
Lalu
saya dan Gabby berdoa pelan-pelan sebelum bobo, ”Tuhan Yesus, Engkau tahu kalau
Suhardi dan kawan kawan sudah mendengar tentang Engkau sebagai Tuhan dan
Juruselamat. Sekarang kami mau bobo, lindungilah kami... bungkus kami dengan
Kuasa DarahMu Yesus sepanjang istirahat kami dan selama kami di atas kapal laut
ini. AMIN...”
Dan
teman-teman... selama 4 hari di atas kapal, Suhardi yang selalu mengambilkan
makanan buat kami makan... Saya percaya hatinya sudah mulai dijamah oleh Tuhan
Yesus... Haleluyah
Hari ke 4 di KM Umsini
Sebentar
lagi akan tiba di Pelabuhan Tanjung Priok. Kami mulai berkemas-kemas dengan
barang-barang bawaan kami.
Saya
tidak liat lagi Suhardi dan kawan kawan laskar jihad, karena mereka duluan
turun.
Lalu
si Gabby bilang bahwa dia mau duluan turun mau cari kakak saya di dermaga...
dan nanti mereka naik lagi untuk jemput saya dan barang-barang bawaan saya yang
cukup banyak. Makanya ticket saya, dibawa Gabby agar supaya kakak saya punya
ticket untuk naik ke kapal.
Saya
duduk sendirian di pinggiran kasur, sambil meliat penumpang lain mulai
berkurang dan berkurang dan akhirnya sepi... semua sudah pada turun.
Pluit
pertama berbunyi…………. ttooooooottttt…, tanda dua jam lagi kapal akan siap-siap
ke Surabaya.
Saya
mulai gelisah, kenapa Gabby belum muncul-muncul juga. Kenapa kakak saya belum
muncul juga..?
Pluit
kedua berbunyi………. ttoooootttttt...ttoooootttttt…. tanda sejam lagi kapal akan
berangkat lanjut ke Surabaya.
Saya
mulai berkeringat dingin, wah apa saya harus berangkat ke Surabaya tanpa
ticket? aduh kenapa tidak ada kabar?
Ditolong Suhardi
Saat
saya lagi gelisah dan mulai berkeringat dingin... tiba-tiba terdengar suara
yang keras berteriak, ”Non Verooo”… Saya terperanjat kaget. Saya menoleh ke
pintu, dan saya liat Suhardi muncul dengan pake topi..
Saya
ternganga kaget… Saya cepat-cepat berdoa, ”Oh Tuhan Yesus lindungi saya.
Jauhkan dari niat jahatnya kepada saya.”
Saya
panik liat dia... ada apa dia balik menyusul saya? Apakah dia akan bunuh saya
setelah semua penumpang sudah turun…?”
Suhardi
mendekat kepada saya, ”Non Vero, kenapa masih disini...? kenapa belum turun...?
Kapal sudah mau berangkat ke Surabaya sejam lagi.”
Saya
jawab, ”Saya lagi tunggu kakak saya mau naik ambil barang-barang saya.”
Dan
Suhardi langsung menjawab, ”Saya tadi di dermaga udah mau ke Merak dengan
teman-teman saya yang lain, tapi ngga tau kenapa saya cari-cari kamu kenapa
temanku yang orang Kristen itu belum turun-turun juga dari kapal yah? Lalu
tiba-tiba saya tinggalin rombongan saya dan saya langsung naik ke sini.Ternyata
betul non Vero masih di sini.”
Saya
spontan menjawab, ”Puji Tuhan, alhamdulilah... itu Roh Kudus yang bawa kamu
naik ke sini Suhardi... “
Dan
Suhardi bilang, ”Siapa itu Roh Kudus?”
Saya
jawab, ”Roh Kudus itukan yang menolong dan menghibur kita selalu.”
Lalu
Suhardi langsung ambil 4 koper saya... Tangan kanannya megang dua, tangan
kirinya megang dua, dan dia bilang, ”Sini kamu ikut di belakang saya, jangan
jauh-jauh ... kita harus segera turun karena kapal sudah akan berangkat ke
Surabaya.”
Dan
saya cepat angkat dua koper saya yang lain, dan nguntit dia dari belakang.
Suhardi
menerobos kerumunan penumpang-penumpang yang mau naik... Suaranya menggelegar
keras sekali menghardik orang-orang yang menghalangi jalannya...
“Minggirrrrr...
minggiiirrr… ayo jangan halangi jalanku....”
Dan
aku ngeri dengar suaranya yang begitu kasar dan keras sekali. Tapi di situ saya
tau hatinya baik sebenarnya... karena kasih Tuhan sudah ada dalam hatinya.
Begitu
sampai di dermaga, kami ketemu dengn kakak saya dan Gabby. Rupanya kakak saya
tidak bisa naik, karena pemeriksaan ketat. Maklum sejak peristiwa Situbondo
semua ticket penumpang yang sudah turun tidak bisa dipake naik oleh penjemput.
Saya
tanya sama Suhardi, ”Mana teman-temanmu...? kamu tidak ikut mereka?”
Dia
menggelengkan kepala, ”Saya tidak mau ikut dengan mereka. Saya mau ke Senen
aja.”
Maka
Suhardipun saya ajak menumpang di mobil kami, dan kami drop dia di Terminal
Senen. Setelah dia turun barulah saya cerita sama kakak saya Faby, bahwa yang
numpang tadi itu salah satu ketua Laskar Jihad.
Kakakku
sangat kaget dan agak pucat.... ”Aduuh kamu ini Laaa, kamu tidak bilang alamat
rumah kita yang di Bintaro kan?” Saya bilang enggak dong.
Dan
saya bilang sama kakak bahwa Suhardi yang bantuin saya turun dari atas kapal
laut. Dia bilang, dia gelisah kok temannya yang orang Kristen belum turun-turun
dari kapal.
Dan
tiba di rumah Bintaro, saya ceritakan sama papi saya tentang pengalaman saya di
atas kapal laut saat ketemu Suhardi si ketua laskar jihad. Saya bilang sama
papi, kalau Suhardi bertanya-tanya tentang Tuhan Yesus dan saya cerita
semuanya.
Papi
saya menangis terharu karena Tuhan melindungi saya, anaknya papi dari kelompok
Laskar Jihad.
Ditelpon Suhardi
Dan
seminggu kemudian Suhardi telpon saya, dan dia bilang bahwa sesudah ngobrol
dengan saya dia sulit tidur nyenyak. Dia sudah bilang sama teman-temannya yang
laskar jihad bahwa di kapal laut dia bertemu dengan perempuan pendeta (maksudnya
saya) yang bilang bahwa mereka sekalipun berjihad tetap tidak akan selamat
karena tidak percaya sama Tuhan Yesus sebagai Juru selamat.
Dan
Suhardi Tanya, ”Apa yang harus dia lakukan? “
Saya
bilang, ”Berhenti
berjihad, dan cari pendeta agar kamu bisa dibimbing mengenal nama Yesus.”
Kasih Allah
Suhardi
bilang ok. Dan sejak saat itu, saya tidak pernah lagi berjumpa dengan Suhardi
dan hilang komunikasi karena saya sudah bekerja di Jakarta dan pelayanan di
Gereja Bethel selama 6 tahun saat itu.
Saudara-saudaraku
yang kekasih, kesaksian hidup saya ini sungguh tak akan saya lupakan.
Karena
saya tahu bahwa Laskar Jihadpun mereka butuh kasih... yakni Kasih BAPA.
Dan
saya percaya, selama percakapan kami, Roh Kudus sedang menjamah dia, dan saya
dengan Gabby dalam perlindungan Kuasa Darah Yesus.
Dimanapun
kita kita berada, teman-temanku... jangan malu menceritakan tentang siapa Yesus
Tuhan itu. Karena perlindungan Tuhan yang luar biasa pasti menjadi bagian hidup
kita. AMIN
Terpujilah Nama Tuhan Yesus, Nama
Yang Hebat Dan Berkuasa, Segala Kemuliaan Hanya Bagi Dia Saja... Amin.
Sumber: yehudaministry.blogspot.com
Catatan:
Setiap
kita diberikan pilihan oleh Tuhan apakah kita berani menyampaikan berita Injil
kepada orang lain atau tidak. Kesaksian ini mengajarkan kepada kita untuk tetap
berani menyampaikan berita keselamatan kepada mereka yang belum mengenal Yesus.
Siapun orang itu, jangan takut kalau Tuhan yang bersama dengan kita. Karena
ketika kita berkata-kata, mintalah Hikmat yang dari Tuhan, dengan itu, Roh Kududs
akan mengajari kita untuk Berbnicara.
Bagi
Anda yang belum percaya Yesus, mulailah membuka hati saudara untuk percaya
Yesus.. Doa Menerima Yesus sebagai Juruselamat Anda.
Kumpulan
Kisah Nyata:
Download:
Music
Rohani “Jadi Seperti-Mu, Juruselamatku, Kasih SetiaMu & Yesus Namamu” Mp3
fitnah keji
ReplyDeletetidak ada yang namanya per kepala sekian-sekian
ReplyDeleteHoax hoax hoooaxxxxx
ReplyDeleteNdobosss gediiii