Pada suatu hari di bulan Februari
2007 yang lalu seorang teman mengikuti sebuah persekutuan doa di Surabaya.
Dalam acara itu ternyata ada pembicara tamu yang memberikan kesaksian. Dia
adalah bapak Markus, seorang mantan Ketua DPD (Dewan Pimpinan Daerah) suatu
front yang sangat terkenal di negeri ini, juga mantan Ketua Tim Pemburu Hantu
di sebuah stasiun TV Swasta.
Pada suatu hari di akhir tahun 2005 bapak Markus diminta seorang pejabat di Jatim untuk mendapatkan bunga kencono wungu yang dipercaya dapat mendatangkan kesaktian luar biasa sehingga bisa hidup selama-lamanya. Ketika ia melakukan tapa (semedi/meditasi) , ia kaget sekali karena melihat sebuah lengan terulur dari samping tubuhnya dan di tangan itu terdapat sebuah roti. Terdengar suara, “Inilah yang engkau cari…” Tiga kali hal itu terjadi, namun bapak Markus tak menanggapi, karena bukan itu yang ia cari. Ia sangat heran, tangan siapakah yang terulur tadi? Apa maksud roti di tangan itu?
Pada suatu hari di akhir tahun 2005 bapak Markus diminta seorang pejabat di Jatim untuk mendapatkan bunga kencono wungu yang dipercaya dapat mendatangkan kesaktian luar biasa sehingga bisa hidup selama-lamanya. Ketika ia melakukan tapa (semedi/meditasi) , ia kaget sekali karena melihat sebuah lengan terulur dari samping tubuhnya dan di tangan itu terdapat sebuah roti. Terdengar suara, “Inilah yang engkau cari…” Tiga kali hal itu terjadi, namun bapak Markus tak menanggapi, karena bukan itu yang ia cari. Ia sangat heran, tangan siapakah yang terulur tadi? Apa maksud roti di tangan itu?
Pada malam harinya bapak Markus didatangi sesosok tubuh yang pernah ia lihat fotonya di dalam buku atau majalah kekristenan. Ya, malam itu ia didatangi Isa Al-Masih. Tangan-Nya terulur, berisi roti, dan Ia mengatakan, “Inilah yang engkau cari…” Bapak Markus ragu-ragu, namun Tuhan Yesus memaksa memasukkan roti itu ke dalam mulutnya. Sejak saat itu ia mendapatkan damai sejahtera yang melampaui segala akal. Sosok Isa itu telah pergi, namun apa yang dirasakan bapak Markus tak dapat pergi. Sejak saat itu dia ingin tahu, roti apa yang ia telah telan.
Ia segera mendatangi sebuah gereja
besar di Surabaya, namun karena mereka tahu dari penampilan wajah bapak Markus
yang keturunan Arab ini dan mereka tahu bahwa beliau ini adalah Ketua DPD suatu
ormas terkenal, maka tak ada hamba Tuhan di situ yang berani melayani bapak
Markus. Namun seorang pengerja di situ memberi nama seorang hamba Tuhan yang
tidak terkait dengan gereja apapun. Kepada hamba Tuhan ini bapak Markus bersoal
jawab tentang kekristenan dan akhirnya ia minta dilayani pelayanan pelepasan.
Sebelumnya bapak Markus adalah seorang yang memiliki “ilmu” bermacam-macam,
memiliki banyak jin penolong dan memiliki ilmu kekebalan tubuh. Dalam nama
Tuhan Yesus Kristus, semua ilmu itu dilepaskan, hubungan dengan kuasa-kuasa
lain dilepaskan. Ia menerima kelahiran kembali dalam roh dan hatinya. Ia
menjadi ciptaan baru di dalam Kristus, kehidupan yang lama telah berlalu,
sesungguhnya kehidupan yang baru sudah datang.
Setelah mendapatkan penjelasan dari
hamba Tuhan ini ia sekarang mengerti apa yang sebenarnya ia cari. Dari
penjelasan itu ia tahu apa yang telah ia makan. “Akulah roti hidup yang telah
turun dari sorga. Jikalau seorang makan dari roti ini, ia akan hidup
selama-lamanya,” (Yohanes 6 : 51). Bapak Markus telah memakan roti hidup itu.
Ketika kisah tentang hal ini
diceritakan kepada isterinya, sang isteri hanya berkata, “Umi sih terserah Abi
saja!” Jadilah, satu keluarga ini percaya dan menerima Tuhan Yesus Kristus
sebagai Tuhan dan Juruselamat. Nah, mulailah persoalan berdatangan. Seperti
kita ketahui, seseorang yang murtad dari agama sebelumnya, maka darah orang itu
halal untuk dicurahkan. Pada suatu hari rumah bapak Markus di Surabaya dikepung
puluhan anggota dari ormas ini. Hukuman mati telah dijatuhkan oleh pimpinannya.
Bagaimana keluarga Bapak Markus dapat luput dari kepungan pasukan yang
dilengkapi berbagai senjata tajam ini? Pada saat itu semua ilmu kekebalan tubuh
bapak Markus telah dilepaskan dan ia sepenuhnya bersandar pada perlindungan
Bapa Sorgawi. Secara luar biasa dan penuh mukjizat bapak Markus dan keluarganya
diloloskan oleh pertolongan Bapa Yang Mahakuasa, Pencipta Langit dan Bumi. Ia
tidak mengerti betapa tak terduga dalamnya hikmat Bapa Sorgawi itu. Hikmat-Nya
melebihi hikmat manusia. Puluhan orang itu tidak dapat menangkap atau
mencederai bapak Markus, tanpa seizin Pencipta Langit dan Bumi.
Kehidupan beliau saat ini sungguh-sungguh mengandalkan Tuhan, bukan mengandalkan dirinya lagi. Ia hidup oleh anugerah Tuhan semata-mata. Oleh karena kasih karunia Tuhan bapak Markus telah diselamatkan oleh iman. Ia telah mendapatkan apa yang ia cari. Itulah roti kehidupan. Jikalau seorang makan dari roti ini, ia akan hidup selama-lamanya.
Kehidupan beliau saat ini sungguh-sungguh mengandalkan Tuhan, bukan mengandalkan dirinya lagi. Ia hidup oleh anugerah Tuhan semata-mata. Oleh karena kasih karunia Tuhan bapak Markus telah diselamatkan oleh iman. Ia telah mendapatkan apa yang ia cari. Itulah roti kehidupan. Jikalau seorang makan dari roti ini, ia akan hidup selama-lamanya.
No comments:
Post a Comment